Selasa, 03 November 2020

Tiba-Tiba Saja (bagian 1)

Tiba-tiba saja ada hati yang seolah dibawa berlari sangat jauh, cukup kencang ia berlari hingga terasa ada yang berdenyut nyeri setelahnya. 

Kemana ia dibawa berlari? 
Kepada rindu ia dibawanya pergi. 

Aduhai rindu, 
Cukup gesit ia hadir menyelinap
Tiba-tiba saja ia ada, ya tiba-tiba saja ia hadir
Sedang saya belum mempersiapkan diri bertemu dengannya; dengan rindu. 

Rindu.. 
Apa yang terbersit dibenakmu saat mendengar kata rindu? Apa yang engkau rasakan saat melafal kata rindu? 

Izinkan saya berkisah tentang ia yang tiba-tiba saja menghampiri.. 

Izinkan saya berkisah, mengurai rindu yang.. Sebenarnya sudah di azzamkan untuk dilapangkan, tapi hati ini hanyalah sekeping hati yang seringnya tak tahu cara mendekap kata 'rindu'. 

Episode penjengukan adalah episode yang membuat hati seolah berlompatan kegirangan. Lupakan  ketiadaan dana untuk ongkos atau oleh-oleh bagi si buah hati, lupakan kondisi fisik yang setiap melakukan perjalanan jauh langsung drop, lupakan tentang apapun  selain bahagia hendak berjumpa ia yang dirindukan. 

Uang bisa dicari dan Allah memudahkan ia untuk ada pada saatnya. 
Kesehatan sering kali berbekal "Robbana, kuatkan! " dan Allah jua yang memberi kekuatan. Apalagi? Tak ada hambatan yang menjadi hambatan saat tekad berjumpa yang dicinta menggema memenuhi urat nadi. 

"Kami datang, Nak. Untukmu sayangku." Ya, setiap langkah menjadi detik-detik penuh semangat akan segera memeluk si buah hati yang senyumnya hanya bisa kami peluk dalam sujud pada sang pemilik kehidupan. 

Jam 8 kami sudah menunggu di pamoyanan, tempat kami menunggu bus sumber jaya. Bus jurusan kawali-bogor itu biasanya lewat pamoyanan setiap jam setengah 9 pagi dan setengah 9 malam. Bersyukur sekali kalau mendapat 2 kursi kosong jadi kami bisa langsung bergegas naik bus lalu tidur sampai tiba di terminal bubulak. kalau tidak ada bangku kosong, kami harus siap-siap naik bis budiman lalu turun di jalan baru depan lotte mart, cukup banyak jalan yang harus ditempuh di tengah malam nanti jika harus naik bis budiman. "Ya Allah, kami ingin naik bis sumber jaya." Doa yang spesifik saat menanti kedatangan bis menjadi pengiring masa penantian kami. 

Hingga saat bis datang dan mengabarkan adanya bangku yang kosong, kami segera bergegas naik bis.. Alhamdulillah lapanglah hati. 

Naik bus sumber jaya itu turunnya di bubulak, jadi nanti tinggal naik angkot jurusan Leuwiliang dan turun di depan jalan menuju SCB. Sedang kalau naik bus budiman, kami harus turun di jalan baru lalu naik angkot jurusan bubulak setelah itu naik lagi angkot Leuwiliang. Saya lupa lagi nomor angkot nya.. Yang pasti untuk seseorang yang mudah lelah, mempersingkat perjalanan dengan meminimalisir jumlah ganti angkutan itu sangat penting. 

Sampai disini, tiba-tiba saja rindu semakin menyelusup.. Halus dan sangat erat. 

#tibatibasaja
#tibatibasajarindu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku dan Buku