Selama persiapan berangkat Ummi mewanti-wanti, khas ibu-ibu banget ya ðŸ¤. Shalat tepat waktu, jaga tilawah Al Qur'an nya, makan yang teratur, minum yang banyak, olahraga, hati-hati di perjalanan, kabari Ummi kalau sudah sampai, kalau merasa ada yang sakit langsung pulang saja, kabari kalau ada apa-apa, di jalannya banyak istirahat trus minum yang banyak, dll...
Tapi karena Ummi bukan tipikal ibu-ibu ceriwis jadi ngomongnya juga pelan-pelan, "Aa, putra Ummi, shaleh, jaga shalatnya ya Nak! Ummi tahu Aa pasti menjaga shalat dengan baik, tapi izinkan ummi untuk tetap mengingatkan ya Nak!"
"A, kabari Ummi kalau sudah sampai ya Nak! Hapunten ummi Aa yang selalu khawatir, mohon pengertiannya ya A! Kade kabari Ummi!
Selama membersamai Aa, banyak hal yang saya pelajari darinya sekaligus belajar juga darinya. Belajar menjadi ibu, tentu saja .. saya juga belajar tentang konsep adil, "Adil itu bukan sama rata, Mi. Adil itu sesuai kebutuhan. Aa belum merasa butuh naik motor sedangkan adik Umar membutuhkan motor untuk berangkat ke sekolah, kampus Aa sangat dekat dari kost an sedangkan sekolah adik Umar sangat jauh dari rumah. Adik Umar lebih membutuhkan motor dibandingkan Aa." Ucapnya saat saya minta pendapatnya tentang kendaraan.
MasyaAllah saya juga belajar itsar, mendahulukan saudara, darinya. Belajar empati, belajar bagaimana kakak bersikap pada adiknya.
"MasyaAllah tabarokalloh Aa. Hatur nuhun bersedia ummi rawat saat sakit, hatur nuhun karena kemarin sudah mencucikan piring, hatur nuhun atas beberapa Minggu di rumah, hatur nuhun sudah menjadi putra Ummi.
Semoga Allah melindungi dan Ridha atas Aa.!"
Balananjeur, Sabtu, 5 Maret 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar