Jumat, 18 Maret 2022

Day 75

Pola asuh itu diturunkan, cara kita mengasuh buah hati kita adalah cara mengasuh yang akan mereka lakukan pada anak-anaknya kelak.

Hmm dengar ini teh disebuah acara parenting, kalimat yang membuat saya merenung dan mengevaluasi diri, "benarkah pola didik kita adalah warisan dari pola didik orang tua kita atas kita?"

Saya tidak pernah memiliki pikiran kalau pola asuh orang tua saya kurang tepat terhadap saya, dimata saya, pola asuh mereka adalah pola asuh terbaik yang bisa mereka lakukan atas saya di hari-hari itu dan saya mensyukurinya.
Namun, saya memilih untuk melihat pola asuh yang paling tepat bagi masing-masing anak sambil mengingat-ingat beberapa kondisi yang membuat saya berpikir, "saya ingin diperlakukan seperti ini." 

Jadi saat mendampingi anak saya akan mengingat diri saya sendiri, "kalau saya jadi mereka, saya ingin ibu saya atau ayah saya bersikap bagaimana saat saya melakukan ini?" Dan sebagainya.

Tentu saja rasa ingin bersikap yang sama dengan orang tua saat mengasuh saya sangat besar, saya merasa bahwa orang tua sudah sukses mengasuh dan mendidik kami namun saya tidak melakukannya. Hanya mengadopsi sebagiannya saja yang menurut saya tepat untuk diaplikasikan pada saat saya mengasuh anak-anak dan sebagian besarnya disesuaikan dengan ciri khas dan keunikan mereka.

Pola asuh diturunkan? Itu benar. Makanya pola asuh yang dianggap kurang tepat ada peluang untuk dilakukan generasinya nanti. Namun, kita memiliki kesempatan untuk memiliki pola asuh sendiri.

Pola asuh yang dilakukan orang tua meskipun itu tepat untuk kita, belum tentu sesuai bagi anak-anak kita. 


Balananjeur, Rabu, 16 Maret 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku dan Buku