Salah satu kebiasaan Ayah di pagi hari adalah melihat sekilas ke kamar Puterinya. Saat itu Puterinya biasanya sedang shalat, bibir Ayah menyungging senyum bahagia mendapati Puterinya ada di sana dengan ruku' dan sujudnya.
Asa baru kemarin saya tuliskan catatan H min sekian teteh mau pulang ke rumah, lalu saat teteh sudah ada di rumah dan terasa tiba-tiba saja sudah mau berangkat lagi.
Catatan ini saya tulis sebagai jejak dan ingatan sekaligus pengingat, suatu hari dia bisa mencari jejak kenangannya melalui catatan Ibu nya.
Baiklah, semua hanya masalah waktu.. seharusnya saya memang sudah mempersiapkan diri sejak awal, nyatanya persiapan hati saya justru untuk perpisahan saat lebaran nanti. Dan tidak ada satupun daun yang jatuh kecuali atas kehendak Allah, begitu juga alur perjalanan hidup manusia semuanya terjadi atas kehendak Allah. Kembalinya teteh ke pondok pun sudah menjadi ketetapan dan tak luput dari kehendak Allah, karena itu tidak ada yang jauh lebih baik untuk di genggam kecuali "kami ikhlas dan kami Ridha."
Kalau bertanya apa kabar hati mah tentu saja sedih, tapi setiap ibu pasti akan merasakan hal yang sama saat harus berpisah dari buah hatinya. Tapi sudah kami putuskan untuk mengais sedih dengan gemuruh pinta pada DIA sang maha pencipta, karena memang inilah tugas kami: membersamai untuk mengantarkan.
Akhirnya, akan ada kebiasaan Ayah yang menjadi kenangan penuh kasih yang tersimpan dalam ingatan Puterinya. Suatu hari saat teteh @aufa_satiella ingat Abi, teteh akan ingat sosok yang berdiri di depan pintu kamar teteh sambil tersenyum dengan mata berbinar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar