Kamis, 18 Maret 2021

Laptop

Qodarullah laptop Sekolah ngadat jadi harus beli laptop baru buat sekolah, jadilah kami ke Tasik buat survey laptop. Survey? Harusnya beli kan 🤭

Keliling dari planet, trus ke Asia Plaza, sehati, dan di daerah.. Hmm daerah mana etateh nya, pokoknya banyak toko kami datangi untuk mencari laptop dengan spek yang dibutuhkan dan tentu budget yang sesuai isi saku. 

MasyaAllah, perasaan dulu mah lihat harga rata-rata teh ada yang 4 juta ke bawah, naha sekarangmah 4 juta teh paling murah. MasyaAllah, lihat harganya oge sudah bikin muriding.. Marahal pisan, kalau ingin laptop dengan spek yang sesuai kebutuhanteh harganya belasan juta. MasyaAllah, tentu akan lain ceritanya bagi yang dompetnya tebal ku angka mah nya 😁. 

MasyaAllah.. 

Saya tanya ke penjaga toko, "kang, harganya sekarang mah jadi marahal ya kang? Ari dulu mah waktu kesini teh banyak yang harganya 3 juta an, sekarang mah paling murah yang ini ya kang, yang 4,5?"saya menunjuk salah satu laptop yang ada di rak kaca pajangan. 

"Iya teh. Jadi kan sekarang teh anak-anak sekolah atau kuliah teh pada daring. Jadi kebutuhan laptop juga meningkat. Nah ya gitu teh, kalau permintaan tinggi, harganya juga ikut naik. Tadinyamah sempat nggak ada barang, teh. Kosong nggak dikirim lagi karena produksi menurun, tapi sekarang ada lagi dengan harga yang juga wah." Jelas akang penjaga toko. 

"Asa lieur nya kang, ini yang butuh teh kan kebanyakan buat anak-anak sekolah sama kuliah. Usaha orang tuanya juga mungkin banyak yang keimbas kondisi sekarang, bahkan sebagian mungkin ada yang gulung tikar atau usahanya sepi. Asa kasihan juga kalau laptop yang sekarangmah jadi salah satu kebutuhan pokok para pelajar tapi justru harganya melangit kayak gini jadi sulit kebeli." Saya juga membayangkan diri saya sendiri yang sedang menabung buat beli laptop buat nomor 1 yang bersiap kuliah sama nomor 2 yang nanti pasti juga butuh laptop untuk tugas-tugas belajarnya. 

Oh ok.. Saya optimis bahwa Allah akan memudahkan dengan caraNya. Tapi asa sedih juga ingat cerita teh Icha kalau di Norwegia mah di masa daring teh anak-anak sekolah teh dapat fasilitas laptop dari pemda setempat secara cuma-cuma, trus ingat cerita kak Muni, Mahasiswi asal Malaysia yang sedang menempuh pendidikan di Princess Nauroh University. Kak Muni cerita kalau di PNU ada mahasiswa yang membutuhkan laptop, bisa pinjam ke university dan itu tanpa biaya apapun. Belum lagi kebutuhan lainnya yang terpenuhi dengan sangat baik, para pencari ilmu teh dimuliakeun pisan MasyaAllah. 

Sulung berkomentar, "Mi, kita tinggal di Indonesia, Mi." Mungkin maksudnya ingin mengingatkan bahwa 2 negara yang saya sebutkan di atas tidak bisa menjadi bahan 'ke-iri-an' saya 🤭

Kembali ke kisah laptop, eh kukurilingan nyari laptop. Akhirnya kami pulang tanpa membawa laptop, rada sesah sekarangmah tanpa laptopteh, tapi insyaAllah Allah akan mudahkan dan lancarkan selama kita yakin Allah akan berikan kemudahan dan jalan keluar. 

Balananjeur, 18 Maret 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh