Memasak nasi terkadang memakai magic com itupun langsung di pindahkan ke wadah nasi dan kabelnya langsung di cabut setelah nasi matang, seringnya kami memasak nasi dengan alat penanak tradisional.
Kulkas? Kalau tidak salah, kulkas sudah setahun ini tidak di aliri listrik. Setelah di evaluasi, ternyata kebutuhan kami akan kehadiran si lemari es memang tidak sebesar saat kami masih tinggal di Bandung. Saya lebih suka belanja harian dan bertemu banyak orang, dan alasan-alasan lain yang akhirnya membuat kami memilih untuk mencabut kulkas dari meteran karena kurangnya manfaatnya (bagi kami).
Mesin cuci? Sejak 4 atau 5 tahun, saya mulai menikmati aktivitas mencuci by hand. Awalnya karena kabel mesin cuci yang di gigit tikus, dari sana saya mulai menikmati kembali aktivitas mencuci dengan tangan sampai akhirnya merasa lebih nyaman seperti itu. Dan si mesin cuci pun beralih tangan..
TV? Jaaaarang sekali d stel.
Setrika? Banyak pakaian yang langsung di rapikan dalam kondisi masih panas setelah selesai di jemur, jadi lebih mudah rapi tanpa perlu sentuhan setrikaan. Hanya beberapa jenis pakaian terutama pakaian yang biasa di pakai suami dan anak-anak untuk ke sekolah yang di setrika.
Hmm... Apalagi ya?!
Pulsa 50 ribu rupiah yang dimasukan ke meteran biasanya habis dalam jangka waktu 6 mingguan, biidznillah Alhamdulillah.
Berhemat? Entahlah. Kami hanya tahu bahwa apapun yang kami lakukan semuanya tercatat dengan baik oleh malaikat pencatat untuk kemudian kan dipertanggungjawabkan kelak.
Jadi ketika ada orang yang mengatakan, "untuk apa capek-capek berhemat, toh energi listrik di bumi ini akan tetap habis." kami hanya bisa mengatakan, "cukuplah Allah menilai usaha kami. Semoga bermanfaat apa yang kami lakukan, dan Allah Ridho atas kami."
25 September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar