Senin, 06 September 2021

Seleksi Lagi

Sore 6 Agustus 2021 kami mendapat informasi via IG resmi UMTAS yang menyatakan bahwa Aa terverifikasi sebagai salah satu mahasiswa penerima manfaat KIP-K. MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal, Aa terlihat senang. Dia ingin kuliah tanpa membuat Ayahnya 'dugdugsek' mencari nafkah untuk biaya kuliahnya, karena itu saat ada kesempatan mendaftar KIP-K langsung mendaftar, untuk mendapat manfaat kIP-K harus melalui serangkaian seleksi yang tidak mudah dari kampusnya. 

Di mulai dari seleksi administrasi dengan cara mengirimkan bukti pendaftaran kipk di situs kemendikbud, memasukkan nomor pendaftaran, mengisi beberapa list pertanyaan seputar penghasilan dan aset yang dimiliki orang tua, sktm (bab ini ada perdebatan dengan Aa karena sktm nya tanpa surat rekomendasi dtks sedangkan kami tidak memiliki itu). Alhamdulillah semuanya di isi sesuai apa adanya. 

Saya katakan pada Aa untuk tidak pernah ngoyo atas apapun dan berusa sungguh-sungguh karena Allah menyuruh bersungguh-sungguh saat melakukan sesuatu. Jadi kalau fokuskan niat karena Allah mah pasti bakal serius, benar dan jujur saat berusaha serta tidak terkena euforia berlebihan saat Allah sampaikan pada keinginannya ataupun down saat itu tidak tercapai. 

"Berusahalah yang benar dengan cara yang jujur, biarkan Allah pilihkan apa yang menurutNya paling tepat dan ikhlaslah dengan itu!" Dia mengangguk setuju. 

Test tulis dilaksanakan dua kali karena saat test pertama dia kesulitan menyubmit jawaban. Alhamdulillah diberikan kesempatan untuk melaksanakan lagi test di hari berikutnya, kelihatannya dia cukup tegang, "soalnya tidak sesulit soal dari beasiswa perintis, mi. Tapi Aa tegang banget." Dia mengungkapkan perasaannya dalam ujian itu. 

"MasyaAllah tabarokallah A, Ummi tahu Aa sudah melakukannya dengan sangat baik. Berdoalah yang terbaik dari Allah! Berlapang dada dan yakinlah pada pilihan Allah!" Dia mengangguk. 

Beberapa hari kemudian tibalah saat wawancara. Saya ikut menguping di dekat pintu kamarnya, excited sekali mendengarnya menjawab satu persatu pertanyaan yang disampaikan tim seleksi yang terdiri dari para dosen. 

"Mohammad Natsir, Buya Hamka, Tere Liye, Ummi dan Abi adalah sosok yang paling menginspirasi buat saya." Jawabnya yakin saat ditanya sosok yang menginspirasi untuknya selain baginda Rasul. 

"Aa ingin mengatakan bahwa Ummi dan Abi sosok pertama dan Utama. Tapi urung Aa lakukan dan memilih mengatakan semua yang ada di benak Aa."

"Kenapa, A?" Saya bertanya karena ingin tahu opininya dan alasannya. 

"Sepertinya terdengar klise kalau Aa menjawab seperti itu. Tapi karena di benak Aa ada ummi dan Abi jadi tetap akhirnya Aa bilang kalau Ummi dan Abi sosok yang menginspirasi Aa." MasyaAllah kalimat itu terasa luar biasa saat diucapkan anak sendiri, terasa menjadi obat bagi semua sakit, menjadi pemacu untuk berusaha lebih baik lagi dalam hal apapun agar Aa bisa meneruskan pendidikannya tanpa mengkhawatirkan kami. 

Dalam sesi menguping, dengan pelan Abi berucap, "Aa tiasaan nya, Mi. Nggak nyangka Aa pinter komunikasi verbalna, saat Aa seusia itu, Abi belum tentu bisa menjawab dengan cara seperti itu." Saya pun mengangguk mengiyakan. 

Katanya saya itu jago debat, sering jadi moderator di acara SMA dulu. Dicalonkan jadi ketua keputrian meski akhirnya tidak jadi karena saya menolak, dan aktif di beberapa organisasi usia remaja. Tapi saya akui bahwa saya tidak bisa berkomunikasi seperti Aa saat di wawancara tadi. 

MasyaAllah Alhamdulillah.. Memang keren sih, persis seperti yang Abinya bilang. Alhamdulillah 'alaa kulli haal. 

And next tibalah hari pengumuman, telat beberapa hari dari jadwal pengumuman yang disampaikan pihak kampus. Tepat setelah adzan ashar Umtas merealis pengumuman via website resmi dan IG nya. MasyaAllah Alhamdulillah ada nama Aa disana. 

Saya simpan disini yang dari PTI nya saja ya. Karena nama Aa ada disana? Salah satunya memang karena alasan itu. Alasan lainnya karena saya sudah mulai mengantuk 🤭

Balananjeur, 6 September 2021
21.43 malam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah Muhasabah Wisuda Tahfidz