Jumat, 01 Oktober 2021

Perjalanan Membaca Buku

Sore itu sepulang sekolah Diniyah di madrasah Al Furqon, saya mendapati beberapa buah buku baru di meja kerja Apa (ayah saya)di ruang tamu yang letaknya tepat menghadap kaca taman. Seperti biasa, ayah kami memang sering membawa buku sebagai oleh-oleh setiap kali pulang dari Bandung.

Dari sekian buku baru itu, ada 3 buah buku yang menarik perhatian saya. 2 buku berukuran sedang dengan tebal sekitar 100 lembar lebih dan 1 buah buku berukuran agak besar dengan tebal kurang lebih 20 halaman. Saya baca tulisan di sampul buku yang dikemudian hari saya ketahui namanya sebagai judul buku. Kisah 25 nabi dan Rasul, buku latihan matematika untuk kelas 1 SD (saya baru kelas 1 MI :) ) dan yang berukuran agak besar buku tentang masa kecil nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam bersama pamannya Abu Thalib.

Apa mendekati saya yang sedang asyik melihat-lihat sampul buku yang masih tertutup plastik sambil menerka-nerka isinya itu. Lalu beliau tersenyum dan memberikan 3 buku itu sambil mengusap lembut kepala saya, "sok dibaca ku Dede!" kalimat apa itu arti lain dari kata, "ini buat Dede." heee...

Karena cara saya membaca masih agak terbata sehingga butuh waktu agak lama untuk sampai di halaman terakhir satu buah buku kecuali buku latihan matematika yang isinya hanya dipenuhi angka-angka; menyalin angka 1 sampai 20, menebalkan angka 1 sampai 20, lalu 21 sampai 50 dan seterusnya, menjumlahkan dan mengurangi.

Itu salah satu kenangan saya bersama ayah. 

Apa arti ayah bagi Anda, sahabat? Bagi saya, ayah mengingatkan saya akan ilmu. Ayah mengingatkan saya akan pentingnya mencintai ilmu dan tentu saja menjadikan ilmu sebagai salah satu jalan untuk semakin mencintai Allah.

"Robbighfirlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shogiiro.."

2 Oktober 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh