Rabu, 29 Desember 2021

Catatan Reflektif Kelas Pendampingan Muda Mudi (Zoom Perdana)

*Catatan Reflektif* 

💖 *Kelas Pendampingan Muda Mudi ,zoom perdana 29 Des 2021* 💖

Sesi perdana ini memang sesi memetakan masalah yang selama ini jamak dihadapi oleh orang tua Ketika mendampingi muda mudi

✅Bahwa usia baligh itu akan dihadapi oleh anak di rentang usia 9 – 15 tahun, artinya perubahan dalam dirinya dipengaruhi oleh reaksi kimia dalam tubuhnya yang membuat si anak sendiri bingung dengan fisiknya, emosinya, sosialnya, spiritualnya, dan intelektualnya

✅Permasalahan yang umum dihadapi di usia  9 -15 tahun adalah penurunan semangat ibadah padahal sebelumnya sudah autopilot, mager atau malas gerak, heboh sendiri ga jelas, terikat dengan gadget sampai susah dipisahkan.  

✅Memetakan masalah dengan azas cover both side: memetakan masalah tidak hanya melihat dari sisi orang tua saja yang merasa punya saham untuk memberikan tuntunan dan tuntutan, tapi kita perlu juga berdiskusi dengan pihak ketiga yaitu guru, pembimbing yang bisa menjadi tempat anak mengungkapkan hal yang tidak diungkapkan kepada orang tua, bukan karena tidak percaya, tapi lebih butuh cara pandang lain yang berbeda dengan peran orang tua 

✅Curhatan dari guru pembimbing dalam mendampingi muda mudi usia 9 – 18 terutama 14 – 18 tahun: mager, Ketika diajak beribadah dan menunda-nunda mereka bertanya “untuk apa solat sebenarnya?” mereka sedang mengekplorasi diri dan mencari validasi (pengakuan), karena mereka merasa belum mendapatkan koneksi hati dengan solat, solat sekedar untuk memenuhi kewajiban dan suruhan orang dewasa, tapi secara personal merasa belum menemukan pemantik dari solat untuk hatinya, hatinya belum merasa butuh solat.

✅Perubahan anak dalam menjalankan ibadah ketika memasuki fase remaja - konsep tauhid yang harus disampaikan kepada anak telah selesai. 

✅Perubahan ritual ibadah ketika di pesantren dan di rumah. - Mereka sedang kebingungan mencari why dalam menjalankan ibadah, perjuangan dalam menuntut ilmu di pesantren yang dilalui anak sangat besar, sehingga ada baiknya mengubah redaksi menjadi lebih berempati ketika mengajak anak berdiskusi

✅Orang tua haris memiliki amunisi lebih, pemilihan redaksi dan diksi, keterampilan observasi agar dapat mengamati gejala pada emosi anak, dan belajar keterampilan manajemen hati yang lebih mendalam lagi agar dapat menyentuh hati anak terutama bab memvalidasi keimanan, antusiasme.

✅Pe-er mengamati basic needs disorder untuk memastikan apakah anak-anak kita masih on the track atau sudah melenceng jauh dari fitrah perkembangannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh