Penting banget ya mosting catatan? Ngshare disini? Bagi saya sih penting. Penting itu kembali pada individu, ada beberapa hal yang bagi sebagian orang tidak penting namun penting bagi yang lainnya, ada hal yang mungkin saja menurut kita mah penting banget tapi belum tentu bagi orang lain. So, apa yang akan kita lakukan untuk diri kita sendiri? Kepentingan macam apa yang perlu kita segerakan bahkan meski itu (boleh jadi) nggak penting banget buat orang lain?
So, Pentingnya apa?
Kalimat ini sebenarnya termotivasi dari seseorang yang tiba-tiba muncul dalam ingatan dan entah untuk alasan apa saya harus kembali mengingat sesuatu yang sudah saya lupakan. Hmm mungkin belum benar-benar dilupakan karena itu tetiba muncul kembali dalam ruang ingatan. Atau mungkin kesannya terlalu mendalam (baca: nyelekit) sampai-sampai sulit untuk dilupakan 😅
Oh well, what is that? Bukan hal penting untuk di bahas sih, hanya saja menjadi penting untuk dituliskan saat saya menyadari bahwa masih ada ruang di hati saya yang menyimpan beberapa hal yang membuat saya tidak nyaman. Seperti? Yaa seperti yang akan saya bahas ini, 'Pentingnya apa?'
Sebenarnya hal ini sudah saya bahas or tulis dalam postingan lainnya namun sepertinya kalimat itu belum benar-benar bisa saya lupakan layaknya racun yang mengendap karena tidak pernah saya buang. Ah saya mulai berandai akan hari yang tlah lalu meski saya tahu berandai tak harus ada dalam kamus kita .
Andai... Andai saya menjawabnya. Tapi saya terbilang telat memaknai kalimat bernada sinis.
Wait, tahu dari mana kalau itu sinis? Dari mana cing? Saya tidak sedang berspekulasi dengan sesuatu yang tak harus saya bahas.
Ok, kembali ke laptop, eh ke isi tulisan!
Pentingnya apa?
Jadi begini sahabat Fillah, ini untuk saya dan anda agar tidak terburu mengambil kata untuk kita sampaikan pada orang lain karena kalimat kita boleh jadi melukai orang lain.
"Apakah setiap rasa harus disampaikan. Bukankah berharap itu hanya pada Allah!" Ini kalimat yang sangat baik dan harusnya saya terima dengan kesyukuran. Sungguh saya bersyukur atas kalimat itu di hari itu, namun berhari kemudian saat kalimat lain terucap justru membuat saya harus menarik nafas panjang mengingatkan diri saya sendiri setelahnya, "aktif banget nulis di media sosial nya!"
Oh ok, saya masih bisa mengambil sisi baik, ini seperti teguran bagi saya namun setelah kalimat selanjutnya diucapkan membuat saya diam dan berpikir agak lama, "maksudnya apa?" Padahal saya tidak pernah tertarik mengetahui maksud ucapan orang lain namun kali itu berbeda, saat kalimat, "emang penting ya nulis?" Dengan nada yang ..oh hey saya bukan anak kecil yang tidak bisa memahami arti mimik wajah.
Well postingan ini murni berisi kejulidan tingkat akut. Julid yang sedang saya uraikan karena sungguh sudah saya maafkan. Hanya saja kalimat nya belum benar-benar lepas hingga saya harus kembali menguraikannya.
Emang penting ya? Penting buatku bukan berarti buat orang lain karena itu saya hanya bisa menyampaikan disini. Memang benar saya aktif menulis, aktif bermedia sosial namun saya tidak tahu kalau harus berhadapan dengan orang yang merasa dirugikan dengan aktivitas saya tanpa saya rugikan.
Maksudnya? Hmm mungkin ada yang merasa terganggu tapi saya tidak tahu apa yang membuatnya harus merasa terganggu sedangkan saya seolah hidup dalam kesendirian, disini , di rumah ini tanpa menopangkan hidup pada orang lain.
Oh hey, saya benar-benar juliders sejati hari ini. PMS effect's memang luar biasa.
So, apa pentingnya? Bagi saya menuliskan apa yang terlintas di kepala saya adalah penting. Agar apa? Salah satunya adalah agar tidak ada penumpukan sampah emosi negatif yang membuat pandangan saya buram.
Well,
Suatu saat saya akan tertawa membaca ini. Tulisan dari juliders yang berbelit-belit 🤭 (saya mengakuinya, so don't judge me, ok! 😅)
Balananjeur, Senin, 21 Februari 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar