Anak laki-laki yang pernah menjuarai debating ini kini tak lagi suka berdebat, dia lebih suka berdiskusi daripada mendebat. Hmm apa bedanya? Jelas beda atuh nya. Tak perlu saya tuliskan disini perbedaannya..
"Sekarang tanggal 7 ya Mi?" Tanyanya.
Kalau anda bertanya padanya kapan miladnya, dia akan menjawab, "tidak tahu." Namun kalau anda bertanya padanya bagaimana pendapatnya tentang sesuatu selama bukan yang menjurus pada ghibah atau hal-hal yang menurutnya tak harus dibahas maka akan mengalir banyak argumen darinya. But tak seperti saat ia suka mendebat, ia kini tak lagi terburu menyanggah. MasyaAllah Alhamdulillah sudah bisa anteng menyimak saat orang lain menyampaikan pendapatnya.
Dia kini aktif di IMM dan salah satu komunitas yang berkaitan dengan aktivitas mentadabburi Al Qur'an. Abinya mengarahkan masuk HMI juga, insyaAllah semester depan, katanya.
Diarahkan? Hanya memberi masukan dan...arahan juga sih..hahaha. kami hanya melihat potensi Aa dan mencoba memberi masukan (dan arahan 😅), "kayaknya Aa bagus deh di IMM sama HMI."
Aa Quthb,
Sejak kecil pandangannya jauh melampaui usianya. Dia tipe pemikir hingga saat kecil saya sering menyebutnya sebagai calon cendekiawan muslim. Waktu kecil, sorot matanya tajam namun sekarang tak setajam waktu itu. Alhamdulillah sudah mulai bisa menundukkan pandangannya dan bisa memandang Bundanya dengan sorot lembut.
MasyaAllah hari ini usianya sudah 19 tahun, bertambah menyenangkan saat berdiskusi atau ngobrol apapun dengannya. Alhamdulillah bertambah tahu kapan harus bicara dan kapan harus diam, tahu cara mengambil sikap dan tidak 'nggak enakan' seperti saya. Kadang dia merasa tidak tahu apa yang diinginkannya namun dimata saya dia terlihat memahami dirinya sendiri.
Hari ini dia memperlihatkan saldo ewaletnya bertambah, hasilnya menggambar. Dia ingin sekali kuliah sambil bekerja, Alhamdulillah kemampuannya menggambar serta membuat ilustrasi biidznillah menjadi ladang juangnya.
Saya sedang teringat padanya..
#sepotongepisodedefa
7/4/2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar