Selasa, 26 April 2022

Day 117

Pada titik ini saya semakin menyadari, sesuatu yang kita inginkan belum tentu dalam pandangan Allah baik untuk kita.

"Ya Allah, berkahilah kami dengan semua yang terbaik menurut Engkau!" lalu saat makar para pembuat makar menyajikan kisahnya kemudian saat itu saya menangis karenanya, saya kembali tersadarkan saat mengingat pinta padaNya, bukan meminta yang di inginkan tapi yang terbaik menurutNya, "astaghfirullohal 'adziim." tangispun menderas.

Wallohu khoirul maakirin..
Dan sangat menyakitkan do'a-do'a yang tertambat dari jiwa-jiwa yang di zalimi...

Allah maha tahu semua yang terbaik untuk kita.

Alhamdulillah 'alaa kulli haal, kisah di coret dari list memiliki hikmah yang luar biasa. Semoga semua yang terlibat dalam makar dihari itu segera menyadari untuk bersegera bertaubat kepada Allah, ah hoyongnamah nyuhunkeun kedah minta maaf secara terbuka, tapi... Kisahmu lembaga penyelenggara pemilihan umum, semoga segera usai dengan baik.

semua ini hanya sementara... Kelak, kita semua akan kembali menjadi tanah.

Balananjeur mulai gelap, duka pemilu kali ini sangat terasa..hmm saur sulung mah duka Nasional. Saya sedang ingin menulis disini...

Catatan lama, tanggal 27 April 2019. Ditulis ulang hari ini di Balananjeur, Rabu, 27 April 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh