Rabu, 14 September 2022

Day 259

Waktu masih duduk di kelas 6 MI, seorang teman bercerita kalau dia sudah mendapat haidh pertamanya. Setelah itu menyusul beberapa teman lain dan berlanjut hingga saya duduk di kelas 3 Mts catur Wulan ke-1, semua teman sekelas baik waktu di MI maupun di Mts sudah mendapatkan haidh pertamanya, namun saya... Belum ada tanda-tanda datangnya haidh sama sekali.

Lalu bagaimana tanda-tandanya? Waktu itu saya belum tahu, hanya saja banyak yang mengatakan kalau salah satu tanda nya adalah emosi yang menjadi tidak stabil alias dikit-dikit tersinggung, dikit-dikit feel sensi, dikit-dikit pengen marah, dikit-dikit sedih.. hmm katanya sih seperti itu namun saya masih anak kecil yang belum faham seperti apa tanda seperti itu muncul.

Oh ok, hari itu hampir setiap hari saya menebak perubahan emosi saya. Tidak ada yang berubah, setiap harinya sama; senang saja bisa membaca dan belajar. Karena tiap hari bertemu dua hal itu jadi emosi termasuk stabil dalam kondisi senang. Sampai-sampai saya mulai khawatir tidak normal karena tidak juga datang haidh.

Usia saya 14 tahun tapi pada waktu itumah usia itu masih seperti kanak-kanak pada umumnya, hmm saya melihat perbedaan pola pikir remaja 14 tahun di masa saya dan sekarang yang jauh berbeda. Anak-anak sekarang memiliki pola pikir yang jauh lebih dewasa dibandingkan kami saat di usia itu.

Well, out of topik 🤭 kita kembali ke laptop. Finally Allah sampaikan saya di hari haidh pertama, rasanya nano-nano, belum mengerti harus bagaimana kecuali tidak bisa ikut shalat atau shaum. Cara bersuci masih dalam teori yang segera dipraktekkan, namun saya tidak tahu cara mencuci pakaian yang terkena darah haidh. Terutama...saya tidak nyaman melihat darah, jadi setiap kali hendak membersihkan pakaian (setelah di ajari eteh) perut seolah hendak memuntahkan semua isinya, mual muntah disertai pusing.

Saya merasa bahwa saat itu saya tidak mempersiapkan diri dengan baik, berbekal pengalaman itu membuat saya memahami beberapa hal terkait mempersiapkan dua remaja putri kami dalam menghadapi masa tamyiz nya, salah satu nya mempersiapkan mereka bertemu masa haidh nya.

Alhamdulillah biidznillah Aufa dan Kalifa lebih siap saat menghadapi hari pertama haidh mereka, Alhamdulillah.


Dalam rangka memaksa diri menulis 😁

Balananjeur, Rabu, 14 September 2022

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh