Emak baru selesai wudhu saat saya cium punggung tangannya, wajahnya terlihat pucat dengan sorot mata yang .. sepertinya sedang sakit kepala.
"Emak sakit, ya?" Ini bukan pertanyaan, hanya bentuk perhatian. Jangan salah, bertanya kabar dengan cara seperti ini tak jarang bisa mengobati sakit. Nggak percaya? Coba deh tanyakan pada sebagian orang yang saat sakit lalu mendapat pertanyaan seperti itu, terutama dari orang-orang terdekat karena itu seperti .. hmm, "kamu peduli dengan keadaan saya " itulah yang saya rasakan saat ada yang memberikan perhatian dengan cara seperti itu dan karena saya merasa senang dengan bentuk perhatian seperti itu (kadang-kadang siih hee), karena itulah terkadang pertanyaan itu saya sampaikan juga pada orang-orang terdekat saat mereka di uji sakit. Sungguh, ini bentuk sayang dari saya..
Kembali ke...emak.
Emak memang sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, "apa saja yang terasa sakit, Mak?" Tanya saya sambil membaluri punggung dan pundak beliau dengan minyak urut. Saya pijat ringan tengkuknya berharap bisa mengurangi gejala sakit kepalanya, "apa di pijit seperti ini terasa sakit, Mak?"
"Emak minum madu hangat ya!" Emak bersikeukeuh bisa membuat madu hangat sendiri, tapi bukankah tugas kita sebagai anak untuk merawat orang tua kita meski mereka tidak meminta? Meski hanya sedikit.. ringankan beban mereka!
Sering terpikir untuk merawat Emak di sini, saya memiliki keyakinan bisa berusaha menjaga dan merawat emak karena saya menyayangi beliau tanpa syarat insyaAllah, namun beliau tidak mau tinggal kecuali di rumahnya dengan alasan khawatir kami ingin menjeda hari di rumah emak, "khawatir kalian ingin ke rumah ini sedangkan kalau emak berada di rumah kalian mah kalian mau kemana kalau ingin istirahat?" MasyaAllah emak..
Balananjeur, Jum'at, 30 September 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar