Hmm... Ceritanya tentang obrolan sama Aa dulu ya.
Kami ngobrol di ruang tamu, ngobrolin masa depan,pure rencana masa depan AA eh ada sedikit pengantar kenangan ummi siiih ðŸ¤
Hanya karena Aa pernah bilang pengen jadi dokter (dari usia 6 -12 tahun) kami pun menyiapkan (sampai ngplot segala ðŸ¤) Aa untuk menjadi dokter. Waktu Aa masih kecil, ummi terhitung setia menemani Aa belajar meski diselingi ini itu. Kebayang kaà n Aa punya 3 adik yang masih kecil² yang bisa tetiba minta diantar pup, pipis, nangis, pengen ini dan itu. Rame banget.. dan Aa seneng banget belajar jadi Ummi harus mengimbangi dengan, "it's ok, ummi siap."
Aa paling seneng pelajaran Matematika, nilai nya selalu besar. IPA dan SKI adalah pelajaran favorit Aa yang lain.
Tapi setelah masuk Mts, Aa lebih senang dengan bahasa Arab dan tafsir juga hadits. Kami pun mulai berpikir,"kayaknya Aa mau jadi mufassir." Plot cerita pun berubah..
Oh ok, kami masih orang tua baru yang masih belajar membaca jalan.. belajar mendampingi dan mendidik. Kami masih sangat baru.
Kami menyiapkan Aa untuk masuk SMA di Bandung. Sudah kami pikirkan dia akan tinggal dimana dan all about kesiapannya disana. Kami tidak memilih tinggal di rumah kakak (baik kakak kang Wawan ataupun kakak saya karena beberapa pertimbangan). Namun saat Aa di kelas 8, kami mulai mengganti haluan, "Aa akan kami daftarkan ke Gontor."
Rencana kembali berubah saat Aa kelas 9. Ada beberapa hal yang membuat kami merasa harus mendampingi Aa menggantikan 3 tahun masa Mts nya di pondok. Saya sering bergurau, "Aa sekarang waktunya belajar dengan ustadz Wawan Ridwan dan Ustadzah Dede Fatimah Shalihah." 😂😂
Saya ingin Aa belajar tentang hidup..dari Abinya. Kami pun mencarikan SMA untuk Aa.
Cerita selesai? Belum.. ibu masih harus mengurai kisah sebelum akhirnya Aa duduk di semester 4 nya sekarang. Agar Aa memiliki keyakinan yang lebih tentang dirinya untuk masa depannya. Mengajaknya kembali merancang hari esoknya.
Usianya 19 tahun dan sudah berada di tingkat 2. Dia perlu melihat kembali seperti apa dirinya sebagai gambaran untuknya merangkai rencana hari esoknya
Ada kebijakan zonasi jadi kami tidak bisa memasukkan Aa di SMA di Bandung. Hmm kenapa di Bandung? Nanti ummi ceritakan alasannya di jurnal Aa.
Ciawi? Aa ingin di luar Ciawi karena sudah 3 tahun mondok di Ciawi. Allah pun menuntun langkah menuju SMA di kota Tasik melalui wasilah orang-orang shalih MasyaAllah dan menggunakan jalur prestasi. Peluang zona dll sangat sulit.
Bersambung..
Balananjeur, Sabtu, 4 Februari 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar