MasyaAllah hadza min Fadhli Rabbi, cukuplah Allah.. MasyaAllah sungguh cukuplah Allah atas kita.
Setelah berbincang dengan Bunda-Bunda shalihahnya SCB tentang jadwal nlp ananda hari ini, saya mencoba menghubungi nomor asrama dan MasyaAllah biidznillah teteh sendiri yang mengangkatnya.
"Sekarang jadwal siapa ya Nak?" Saya bertanya khawatir ini bukan jadwal ananda sehingga mengganggu jadwal temannya.
"Ummi, ini teteh." MasyaAllah hadza min Fadhli Rabbi. Tadinya saya pikir bukan teteh yang mengangkat tlp namun ternyata teteh sendiri yang mengangkat tlp.
"Sekarang sudah masuk jadwal teteh?"
"Iya Mi, sekarang jadwal teteh."
MasyaAllah setelah drama degdegan khawatir ketinggalan waktu nlp seperti Minggu kemarin, biidznillah Allah berikan kesempatan untuk menelpon tepat saat sudah masuk jadwal nlp teteh dengan teteh sendiri yang mengangkat tlp nya.
MasyaAllah.. laa Haula walaa quwwata illaa Billah.
Kondisi kesehatannya sedang di uji, saya bisa merasakannya dari suaranya. Bahkan meski ananda mengatakan baik-baik saja, ibu akan selalu tahu kondisi sebenarnya, bukan? "Shalihah, ummi tahu teteh sedang dalam ujian sakit. La ba'sa thohuurun ya Nak, Allah hadirkan ujian sejatinya untuk mengangkat derajat hambaNya, menyucikannya dan membersihkannya, menempanya menjadi pribadi yang lebih baik..semoga Allah kuatkan teteh, berikan teteh berlipat kesabaran dan ketaqwaan. Semoga menjadi ladang amal shalih kanggo teteh. Sungguh Nak, ummi faham bagaimana dan seperti apa, bagaimana berat dan sakitnya, tidak apa jika engkau ingin menangis dan mengadukan sakitmu pada ummi. Tidak apa, Nak.. sungguh akann selalu baik keseluruhan urusan seorang muslim Nak, karena ia memiliki syukur dan shabar sebagai teman perjalanan. Dan shabar itu, Nak..tidak menghilangkan ekspresi kemanusiaan kita. Menangis bukan berarti tidak shabar. shalihah, tidak apa jika engkau merasa ingin menangis. Ya Allah syafakillah syifaan aajilan, la ba'sa thohuurun insyaAllah."
Duhai buah hati ummi...
Hati ummi, Nak..
"Ummi memang qodarullah sempat sakit, Nak. Tapi sekarang sudah baik-baik saja. Ummi sedang sangat sehat, sangat bahagia karena bisa mendengar suara teteh, karena bisa menelpon teteh dan tlp nya langsung teteh yang mengangkatnya. MasyaAllah nak, ini anugerah dari Allah."
Saya berusaha untuk bercerita banyak hal padanya agar hatinya riang. Saya tahu, tak mudah dalam kondisinya saat ini.. saya sangat memanhami itu. Saya yakin, dia ingin menangis memeluk saya , hanya itu yang biasanya membuatnya pulih dan saya kini menangis mengingatnya..
Sungguh cara Allah mentarbiyah tak jarang justru membuat kita menangis. Virus flu yang menyapa kemungkinan besar mempengaruhi kekebalan tubuhnya, autoimun yang kembali aktif dan saya menangis mengingatnya. MasyaAllah itu tak mudah dan saya tahu dengan pasti, "Robbana kuatkan dia, kuatkan dia, kuatkan dia." Hanya itu yang dipinta
"Teteh sayang, ummi tidak akan memintamu untuk pintar dalam segala hal, untuk unggul dalam banyak hal. Ummi hanya ingin Puteri ummi sehat, bingah, Istiqomah dalam jalan-jalan kebaikan. Engkau tahu Nak, ummi dan Abi selalu bersyukur dengan keshalihahanmu, dengan baiknya Budi pekertimu dan kami selalu bangga padamu."
Balananjeur, Sabtu, 11 Februari 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar