Cerita hari ini:
Tadi di pasar Ciawi saya membeli cilok dan meminta pada bapak pedagang untuk tidak menambahkan kecap, "teu kenging nganggo kecap!" Ujar saya, rasanya sih penekanan kata nya cukup, artikulasi juga diusahakan jelas karena selama ini banyak yang bilang suara saya kecil jadi tadimah diusahakan lebih keras karena khawatir nggak kedengaran.
Tiba-tiba bapak penjual menyodorkan cilok dengan kecap yang banyak, saya pun protes.Sebenarnya saya nggak langsung protes keras sih, cuma bilang, "kang, kan nggak pakai kecap?" Hmm yakin deh intonasi suara saya masih cukup lembut 😅
Akang penjual tetiba bermuka masam dan mengatakan suatu kalimat yang membuat saya tidak nyaman, si PMS pun beraksi, "kenapa akang nyariosna awon? Kedahna abdi nu nyarios sapertos Kitu? Abdi sudah bilang dengan jelas, teu kenging nganggo kecap.
Nah karena akang sudah masukkan kecap, sawios tambihan wae ku saos tapi teu kenging nyarios awon!" Kalimat apa hingga saya jadi sewot? Kalimat yang tidak suka saat saya mendengarnya dan saya bukan tipe yang akan diam saat mendengar orang mengatakan sesuatu yang saya yakini tidak pada tempatnya. Ah naon ieu teh 😂
'bulan puasa beli cilok!" 😂😂
But, marilah kita belajar dari peristiwa ini!
1. Hmm kayaknya Allah sedang mengingatkan untuk tidak membeli sesuatu yang bisa langsung dibeli di waktu berbuka nanti. Meski sedang PMS tapi bukan waktunya jajan ðŸ¤
2. Jangan berani-berani protes apalagi sampai mengatakan sesuatu yang membuat emak-emak nggak nyaman, entah apa yang akan terjadi saat hati ibu tidak nyaman
3. Jika kita mendapati diri kita tidak nyaman saat orang lain bersikap ketus atau mengatakan kalimat yang kurang baik, sangat mungkin orang lain pun tidak nyaman dengan itu. Karennya, qul Khoiron au liyashmut... Katakan yang baik atau bersikap baik lah, atau.... Diam saja!
4. Masih banyak pelajaran lainnya namun saya sudah mengantuk dan perlu tidur sejenak ðŸ¤
Lalu apa? Terkadang kita harus menyebut nama saat menceritakan sesuatu lalu mengambil pembelajaran dari kisah itu. Semoga tidak termasuk dalam perkara ghibah yang tidak diperbolehkan.
Wait, Pembelajaran buat siapa? Terutama buat diri sendiri, ya berkaca dan menunjuk diri sendiri, "hey Defa, ini nih yang harus diperbaiki!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar