Selasa, 11 April 2023

98

Teh,
Teteh Aufa puteriku sayang..
Sekarang jam 11 siang, daqooiq Nak alias tepat, tidak kurang dan belum lebih saat ummi memulai menulis lagi disini.
Hati ummi bergemuruh dengan rasa bahagia yang kentara, namun tetap saja airmata yang menjadi ekspresi kebahagiaan itu, yaaah sekali lagi ummi hanya punya ini sebagai cara melafal rasa.

Apa kabar, Nak?
Sudah sampai mana? Ummi bertekad untuk bersabar menunggu teteh namun nyatanya netra ini tetap saja tidak berhenti mennelisik setiap inci jalan didepan sana, berharap bis yang ditumpangi Puteri ummi tiba agar kami bisa segera memelukmu. Rindu tiada tara, Nak..
Apa kabar mu jam ini? 

Ini perjalanan panjang pertamamu tanpa Abi. Ah iya, beberapa tahun lalu pernah diantar dengan bis oleh SCB lalu dijemput lagi dan itulah yang menjadi kali pertama. Namun hari itu tetap berbeda karena masih didampingi orang yang engkau kenal sedangkan hari ini benar-benar tanpa orang yang teteh kenali. 

Kami berterima kasih kepada Abi nya Kafka yang menjadi wali perjalananmu hari ini hingga ke Rancaekek karena beliau orang Rancaekek. Dan setelah Rancaekek, engkau melalui perjalanan tanpa wali .. kami menunggumu disini dengan gemuruh doa dan pinta. Sungguh DIA sang maha pelindung dan perlindungannya adalah yang terbaik, semoga engkau selalu berada dalam perlindungan dan kasih sayang Allah 

Teteh Aufa shalihah, Puteriku sayang..
Fii amanillah Nak. Ma'assalamah..
Kami menunggumu, di sini, di perempatan pamoyanan dengan riuh doa dan cinta.

Ummi dan Abi.

Ahad, 9 April 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh