(Nonton) Buya Hamka (bagian 1)
Oallllaaahh saya tidak suka merubah gaya hidup atau hidup dengan cara orang, sebenarnya kurang suka juga datang ke bioskop untuk nonton tapi demi syiar apapun bisa diterjang. Kayak waktu film ketika cinta bertasbih, meski kurang senang datang ke bioskop tapi tetap bela-belain datang and watching film di XXI jatos baik yang session 1 maupun session 2 nonton disana bareng kang Wawan dan anak-anak. Yaaah sampai ngajak krucil segala 😅 inimah alasannya hanya karena tidak ada yang bisa dititipi anak-anak saja, jadilah semuanya di angkut. Yes, waktu itu baru 3 anak dari Aa sampai teteh Aufa jadi masuk bioskop nonton KCB teh berlima sama the krucilsnya kang Wawan ðŸ¤
Bagaimana kesannya? Rame dan nggak bisa fokus. Untungnya kami nonton di akhir-akhir penayangan jadi bioskop nya sudah mulai sepi dan nggak gangguin orang lain meski anak-anak pada heboh berlarian Oge. Hmm tapi pasti tetap ada yang merasa terganggu juga sih, tapi ya sudahlah toh semua itu sudah berlalu sangat lama.
Hey hey hey, pernah merasa 'terganggu' nggak sama anak-anak? Anak-anak sendiri atau anak orang lain? Hmm kapan-kapan bahas ini yuk! Kali ini saya sedang ingin sharing tentang... Pengalaman nonton Buya Hamka bareng anak-anak lagi, tapi kali ini anak-anaknya sudah besar. Sudah bukan lagi anak-anak yang kalau nonton teh banyak nanya ini dan itu, nangis pengen ke kamar kecil atau berlarian kesana dan kemari. Well, here we are now... Dengan kru yang tidak lagi kecil.
Sejak dapat kabar penayangan film Buya Hamka di bioskop dengan kang Vino sebagai pemeran Buya dan teh laudya Chintya Bella sebagai pemeran wanita nya wih auto bilang, "nonton yuk!" Meski nggak kebayang kalau nonton nya sekeluarga mah butuh berapa rupiah. "Toh nggak terlalu banyak pengeluaran untuk lebaran." Fikir saya waktu itu, jadi ngrasa hal yang wajar kalau nuntut sedikiiiit saja menggantikan yang tidak digunakan untuk berlebaran 😅
Balananjeur, Senin, 1 Mei 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar