Rabu, 31 Mei 2023

Allah Maha Baik

Setelah seharian di lingkupi mendung tebal dan cuaca dingin yang membuat tubuh sulit bergerak karena alergi dingin, di sore hari beberapa jam menjelang waktu berbuka puasa Allah turunkan rahmat-Nya, hujan yang turun dengan sangat deras. Subhanalloh, Allohumma shoyyiban naafi'an.. Semoga hujan yang turun ini membawa manfaat.

Seperti biasa setiap hujan, ruang tamu basah dengan tetesan nya yang lumayan besar 😁
Lantai tepat di depan pintu masuk dan kursi tamu penuh dengan air hujan. Subhanalloh, Alhamdulillah ini tetaplah lebih baik. Masih banyak tempat yang tidak terkena tetesan hujan dimana kami bisa berkumpul dan bercengkrama di atas karpet sambil menunggu waktu berbuka tanpa khawatir basah terkena air hujan.

"Allah itu maha penyayang pada semua makhlukNya, ya mi." mata teduh dan kelembutannya selalu berhasil membuat Abi nya mengalah padanya. Tapi hari ini sorot matanya terlihat sayu, jauh lebih teduh dibanding sebelumnya.

"Subhanalloh... Boleh ummi tahu apa yang membuat teteh berfikir seperti itu?" 
Sambil membolak-balik gorengan di atas wajan penggorengan, kulirik dia yang sedang mengulek sambal tomat. Dia tersenyum, mengucek bola matanya yang bulat, sepertinya bawang merah yang sedang dia ulek membuat matanya pedih.

"Sekarang kan katanya sudah musim kemarau, tapi Allah maha adil, Allah yang maha penyayang memberi makhluk-makhluk Nya air minum langsung dari atas.
Banyak pohon, tumbuhan dan hewan yang membutuhkan air. Kebanyakan yang kita siram biasanya pohon dan tumbuhan yang ada di sekitar rumah atau kebun, pohon dan tumbuhan lainnyamah dilupakan. Padahal mereka juga membutuhkan air sebagai kebutuhan utamanya. Lalu Allah turunkan hujan sebagai Rahmat... Subhanalloh yaa Mi, Allah itu arrahman arrohiim."

Saya mengangguk membenarkan ucapannya, "iya teh, subhanalloh... Alhamdulillah, Allah maha baik ya teh."

Dia tersenyum sambil tetap mengulek sambal. Dia membutuhkan waktu agak lama untuk membuat bahan-bahan utama pembuatan sambal halus dan tercampur rata sampai pantas di sebut sambal.

Anak-anak, bagi mereka, apapun menu makanannya, yang terpenting ada sambal buatan rumah di meja makan. Selama ada itu, agenda makan selalu terasa lebih meriah.

Hanya tempe goreng, atau hanya bersama tahu goreng atau bahkan hanya bersama si kriuk-kriuk kerupuk, mereka akan tetap menikmatinya karena sambal tomat atau sambal terasi segar yang membuat hidangan di meja makan tampak semakin istimewa daaaan...mewah.

Subhanalloh sahabat, kata mewah sendiri ternyata memiliki makna yang beragam tergantung penilaian orang ya. Seperti Umar dan sulung yang mengartikan hidangan yang di sajikan umminya sebagai hidangan termewah yang tiada duanya. Katanya siiiih seperti itu...hiii... Dan saya mendengarnya hingga senyum di hati dan bibir semakin mengembang.

Pujian dari anak-anak selalu terasa lebih mewah bagi seorang ibu, ya sahabat? Naaah... Definisi mewahnya sudah beda lagi ☺️

Hujan sudah mulai reda, Olin mengajak sholat isya dan tarawih di masjid Al Furqon. Tapi kondisi saya mengajak kami untuk hanya berdiam di ruangan ini. 

Semoga tetap bertasbih, bertahmid, bertahlil dan bertakbir lisan ini... Lisan kita. Semoga Ramadhan kita tidak sia-sia... Semoga Allah Ridho :☺️

Sahabat,
Semoga kita terhindar dari kemunafikan seperti yang digambarkan Allah dalam surat Al Munafiqun ayat 4.

وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ مُسَنَّدَةٌ يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ

“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan mereka. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. Mereka itulah musuh (yang sebenarnya), maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” 

Imam Ibnu Al-Qoyyim dalam Madarijus Salihin menjelaskan ayat ini, “Sesungguhnya kemunafikan adalah penyakit yang parah, tersembunyi. Terkadang seseorang telah terjangkiti penyakit ini. Namun, dia tidak sadar, karena perkara ini sangat tersembunyi bagi manusia. Mayoritas manusia tidak mengerti penyakit ini. Akhirnya ia mengira bahwa sedang melakukan perbaikan, padahal dia sebenarnya sedang berbuat kerusakan.”

Balananjeur, 28 Mei 2017
Dituliskan kembali di Balananjeur, Kamis, 1 Juni 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh