Di masa kecil saya sering mendengar lamat suara Apa dan Mamah yang sedang membahas kami, anak-anaknya, di atas sajadah setiap jam Qiyamullail. Mamah bercerita tentang kami, anak-anaknya, sepanjang Apa tidak ada; kegiatan kami, kondisi kesehatan, sekolah, dan lain sebagainya tentang kami.
Kini, berpuluh tahun kemudian, saya dan kang Wawan pun melakukan hal yang sama. Berbincang lebih intens tentang anak-anak hingga seolah tak ada satu hal pun yang terlewat. Meski hampir setiap ada kesempatan hanya bahasan tentang anak yang menjadi topik pembicaraan atau yang paling sering menjadi bahan obrolan namun di sepertiga malam pembicaraan itu seolah menemukan titik terbaiknya. Ya, kami bisa mengevaluasi diri, merenungkan dan menentukan langkah setelah melalui fase ngobrol ngagerendeng di jam ini.
Membincangkan segala sesuatu tentang anak sepanjang hari kemarin bahkan detail kondisi dan situasi yang masing-masing mereka lalui dari waktu ke waktu menjadi bahasan utama kami. Sesi deeptalk nya hanya tentang anak dan itu cukup membantu meleraikan segala resah yang seringnya hadir berselimutkan kasih sayang.
Ada yang suka ngagerendeng juga?
Balananjeur, Rabu, 10 Mei 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar