MasyaAllah padahal sudah dipersiapkan sejak jauh-jauh Hari tapi tetap saja airmata tak henti tumpah. De Olin tadi bertanya, "apa yang ummi rasakan setelah de Olin lulus MI?" Rasanya campur aduk, ada senang, sedih, terharu, bingung.. yaah masih tidak menentu. Senang karena yaah namanya orang tua harapannya tentu ingin anak tumbuh besar dan tentunya tidak hanya diam di satu titik, nah sekarang de Olin sudah menyelesaikan satu jenjang untuk naik ke jenjang selanjutnya dan tentunya membuat ibu bahagia. Sedih? Yaa atuh gimana ya mendeskripsikannya, sedihnya luar biasa, padahal senang dan bahagia tapi juga sedih sampai selalu ingin menangis lagi dan lagi. Ah, ibu ini memang gemar sekali menangis ya.
Terharu, MasyaAllah serasa baru kemarin ngantar jemput nak bungsunya Abi ini ke sekolah, eh sekarang ternyata sudah lulus saja. MasyaAllah.
Bingung? Biasanya everyday bareng de Olin. 12 tahun lebih nak shalihah ini bersama Ummi, bener-bener bareng Ummi soalnya de Olin jarang banget main di luar, pulang sekolah teh langsung weh bareng Ummi. Trus setelah masa ini, apalagi setelah dia mondok nanti, ummi mulai bingung apa yang akan dilakukan setelah itu. Meski sudah banyak list rencana tapi tetap saja beranjak ke fase lain itu butuh adaptasi lagi.
MasyaAllah laa haula walaa quwwata illa billah, Saya akan mulai banyak menuliskan tentang de Olin dalam buku catatan hariannya. Semua tentangnya dalam ingatan Saya,saat dia semangat berangkat ke sekolah ataupun saat mogok nggak mau berangkat dan hanya ingin belajar bareng Ummi di rumah. Saat dia bersemangat ikut banyak kompetisi, saat dia ingin belajar Bahasa Arab di rumah karena menyadari kemampuan Bahasa Arab nya tidak sebaik Bahasa inggris nya. Saat dia memetik bunga liar untuk Saya dan jongkok lama memperhatikan bunga putri malu yang meringkuk kala disentuh. Saat dia bertanya, "kenapa Allah menghidupkan lalu mematikan lalu menghidupkan lagi?", Saat-saat dia nangis ingin membeli puzzle dan setiap minggu jajanannya adalah puzzle 5 rb an yang dia mainkan sambil menutup mata. Saat-saat dia nangis ingin membeli komik di gramedia yang jaraknya cukup jauh dan setibanya di rumah malu-malu minta behli komik lagi karena Komik yang baru saja dibeli sudah selesai dibacanya berulangkali selama perjalanan pulang. Saat dia mengumpulkan uang dan menyerahkan 50 ribu hasil celengannya untuk ongkos ke Bogor demi bisa berjumpa tetehnya disana. Saat dia menangis diam-diam karena ketiga kakaknya tidak bisa datang di hari kelulusannya. Saat dia... Banyak yang Kan ummi tuliskan, cara ummi melerai sedih. De Olin sayangku, tunai masa MI mu, Nak. MasyaAllah wilujeng menapaki jenjang baru. Belajarlah dengan baik sebagai syukur dan ketaatanmu kepada Rabb yang menciptakanmu... Ummi, disini bersamamu dengan do'a dan cinta. Semoga engkau selalu berada didalam penjagaan dan kasih sayang Allah. De, ummi Ridha ka Ade 🥰
Balananjeur, Kamis, 15 Juni 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar