Tekanan darah masih dibawah, trus ditanyain kapan terakhir kali haidh, eh saya malah nangis karena ini sakit banget. Sebenarnya saya terhitung sering nangis kalau ada yang dirasakan sakit, itu seperti pengurai rasa sakit. Bercerita tentang sakit pun salah satu cara bertahan dan memeluk mereka yang mungkin saja di uji dengan ujian yang tidak jauh berbeda..
Apa yang dirasakan? Yang pasti sangat sakit. Saya tuliskan bagaimana sakitnya di blog
Kenapa dituliskan?
Sebenarnya sudah agak lama tidak nulis di blog, kali ini mumpung rebahan jadi yaaah nulis aja. Kemarin waktu teteh nlp saya memotivasinya untuk menulis di blog; pengalamannya dan bahkan sakit yang dia rasakan. Why? Kisahmu boleh saja ibrah yang baik bagi siapapun yang Allah kehendaki untuk membacanya. Boleh jadi seolah remahan dan tak berarti, namun ternyata sarat hikmah dan makna bagi orang yang membutuhkannya. Sangat mungkin, berarti buat orang lain.
Saya sudah bersiap berangkat ke sekolah saat kang Wawan bilang, "istirahat saja!" Oh ok, tak mudah bagi saya untuk tidak mendebat alih-alih sami'na wa atho'na.."sebentar lagi I'll be fine. Nunggu reaksi obat aja trus tidur bentar insyaAllah kembali membaik." Tapi lelah kronis dengan sakit karena AI macam ini memang nggak bisa ditebak kapan datang dan pergi, semua seolah tiba-tiba saja, alarmnya tidak menentu
Sakit kepalanya sudah masuk Minggu ke-6, mungkin gejalanya kayak waktu tekanan darah lagi tinggi, tapi di mixed sama kalau lagi vertigo, atau lagi sakit kepala karena sebab lain. Yaah gitu deh. Seluruh tubuh yang subhanallah sakitnya..
Kok masih bisa aktivitas? Entahlah, mungkin karena khawatir usianya sudah masuk batas akhir jadi tetap do something atau karena sudah terbiasa atau karena hal lainnya. Yang pasti kalau ditanya, masih kuat? Yaah gitu deh, namanya lagi kambuh trus harusnya di rawat tapi malah self healing dengan cara tetap do something apapun yang kiranya masih bisa dilakukan sambil memotivasi diri, "sebentar kok.."
Yah, emang sebentar karena jatah hidup kita di dunia itu nggak lama. Jadi kalau sakitpun yaaah nggak bakalan lama. Apalagi banyak orang di luar sana yang sakitnya subhanallah kayaknya saya mah nggak ada apa-apa nya, tapi mereka tetap bersyukur dan produktif. Nggak dikit-dikit nangis like me, but.. yaah setiap orang dengan ujiannya masing-masing. Kelak yang bakalan ditanyakan itu bukan sakit apa tapi bagaimana saya melaluinya; dengan sabarkah? Menyalahkan taqdir kah?
"Apakah ada mual muntah?" Oh yah, ini pertanyaan yang selalu saya jawab, "iya." Apalagi beberapa Minggu ini mualnya sangat, terasa berpengaruh pada keseharian.. misal karena mual jadi lemes, kalau sudah lemes trus memaksakan diri beraktivitas maka ujung-ujungnya yaa sakit kepala. That's difficult for me. Baiklah, saya memang harus mengakuinya, ini terasa sulit, namun tetap pada keyakinan bahwa Allah akan mudahkan dan pulihkan pada waktunya.
Of course pada waktunya, waktu yang paling tepat menurut Allah. Meski ... Misalkan saya udah minum obat trus obatnya bereaksi dengan baik, tetap saja sembuhmah dari Allah. Jadi kalau Allah berkehendak sembuh, maka sembuhlah. Kalau Allah berkehendak belum waktunya sembuh... Yaah, berarti Allah ingin menghapus dosa kita, menambah jalan kebaikan bagi kita. Pasti ada maksudnya dan semua maksud dari Allah itu seluruhnya untuk kebaikan kita.
"Ada batuk, Bu?" Wait, agak jarang dapat pertanyaan ini, mungkin karena demam atau sedang musim flu. Tapi pertanyaan selanjutnya memang lumayan banyak hingga membuat saya yakin bahwa yang terjadi sekarang cukup serius dan butuh penanganan. Tidak lagi cukup dengan tindakan self healing seperti yang selama ini dilakukan.
Balananjeur, 4 Maret 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar