![]() |
angkatan 3 sekolah cendekia BAZNAS |
Tahun ke-6 idul adha teteh Aufa Ashfiea Ridwan di SCB. Pertama kali malam takbiran tanpa kami airmatanya dan air mata kami membuncah dengan rasa kehilangan, tentu saja hal yang wajar merasakan kehilangan atas suatu kebiasaan ; biasa ada, biasa bersama.
Kini, airmata tak se deras sebelumnya, meski tetap saja mendengar suara takbir membuat hati terasa nyelekit saja. Ada banyak alasan yang membuat netra tetap basah saat mendengar suara takbir, Allahu Akbar.. Allahu Akbar..Allahu Akbar..Laa Ilaaha Illallahu Allahu Akbar. Allahu Akbar Wa Lillaahilhamd. MasyaAllah berisik sekali hati mengalunkan takbir..
Hari ini, tahun ke-6 nya lebaran idul Adha di SCB, ini juga akan menjadi tahun terakhirnya lebaran idul adha di sana, karena lebaran tahun depan ia akan bermetamorfosa menjadi mahasiswi. MasyaAllah, Nak, cepat sekali waktu berlari hingga tak dapat di kejar sekeras apapun berusaha.. Ah, ini ungkapan yang tak penting dan mungkin kurang menggambarkan isi hati. Yang pasti, Nak, ummi mengulas kembali hari-hari saat engkau masih kecil, kemudian saat untuk pertamakalinya kami mengantarmu ke tempat yang jauh dari jarak pandang kami.
Saat engkau menangis memanggil ummi...
Hari ini, Selamat Hari Raya Idul Adha, teteh Aufa Ashfiea Ashshatiella, puteriku sayang. Peluk sayang dari jauh, semoga engkau selalu berada dalam Ridha dan Kasih sayang Allah..
Balananjeur, 17 Juni 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar