Senin, 01 Juli 2024

Menjadi Orang Tua..



 Nak kicil pas lagi dengerin lagu yang bikin ummi bilang, "ih lagunya gitu." 

😂 Trus deh ngobrol, "padahal ummi mengenalkan nasyid lho nak, nggak pernah waktu kalian kecil sampai sekarang ummi menyimak lagu yang bikin hati terlena.. kalian suka nya tilawah, nasyid kayak akhi anta hurrun, snada, the dzikr, shoutul harokah, Izzatul Islam..."

Dia langsung berkaca dan mengganti lagu yang di putar.

"Aku nggak mau hati aku terlena sama dunia yang sementara." Katanya..

Waktu ke pekarangan rumah kaos kaki nya lepas di rumah, "kaos kakinya kelupaan yaa? Ayo dimana kaos kaki nya?"

"Tapi nggak ada orang lain, Mi."

"Tapi Allah kan lihat.. Allah menilai ketaatan kita, Nak. Allah menyuruh kita nutup aurat, naaah nanti yang dinilai sama Allah itu bukan eh aku nggak perlu nutup aurat lho, soalnya nggak ada orang lain padahal peluang ada orang lain itu besar. Allah melihat usaha kita untuk taat kepada Allah.. baik saat sendiri maupun saat di keramaian."

"Astaghfirullah, iya ya Mi. Kan poinnya mau taat atau tidak. Nutup aurat kan perintah Allah..bukan biar nggak di lihat sama orang lain."

*

Yang ingin saya ceritakan adalah.. karena tugas mendidik anak itu didalamnya adalah tentang kuu anfusakum wa ahlikum naaro; menjaga diri dan keluarga dari api neraka. Maka untuk tugas itu, selain do'a yang gemuruh harus ada aksi nyata; mengajarkan, mengingatkan. Memerintah dan juga melarang.

Menjadi orang tua itu .. harus banyak istighfar banyak-banyak, sebanyak tahmid yang terlafazkan.

Berat nggak sih jadi orang tua? Subhanallah.. berat banget, sampai setiap kali tangan terangkat minta sesuatu sama Allah teh kayak lagi ngangkat beban hati yang sangat berat.

Kuu anfusakum, jaga diri kalian. Jaga diri sendiri itu susahnya sangat..
Wa ahlikum, ditambah nih sama harus jaga keluarga.
Menjaga dari apa? Naaro, dari api neraka.
Menjaga dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

*

Ibnu Al-Jauzi berkata :
“Ada seorang raja yang memiliki banyak harta. Dia memiliki anak tunggal wanita, tidak ada lagi anak selainnya, karenanya dia sangat mencintainya dan sangat memanjakannya dengan berbagai mainan. Hal tersebut berlangsung sekian lama. Suatu saat ada seorang ahli ibadah yang bermalam di rumah sang raja. Maka di malam hari dia membaca Al-Quran dengan suara keras, dia membaca, “Wahai orang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka, bahan bakarnya dari manusia dan batu.” Sang puteri mendengar bacaannya, lalu dia berkata kepada para pembantunya, ‘Hentikan dia.’ Tapi para pembantunya tidak menghentikannya sehingga orang tersebut terus mengulang-ulang bacanya. Maka dia masukkan tangannya ke bajunya dan merobeknya. Lalu para pembantunya melaporkan kejadian tersebut kepada sang bapak. Maka sang bapak menemuinya seraya berkata dan memeluknya, “Apa yang engkau alami malam ini anakku sayang.”Sang anak berkata, “Aku bertanya kepadamu demi Allah wahai ayah, apakah Allah Azza wa Jalla memiliki neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu?” Dia berkata, “Ya,” Maka sang anak berkata, “Apa yang menghalangimu untuk memberitahu aku hal ini. Demi Allah, aku tidak akan memakan makanan lezat dan tidur di tempat yang empuk sebelum aku mengetahui dimana tempatku, di surga atau neraka.” [Shofwatu Ash-Shafwah, 4/437-438]

Balananjeur, 2 Juli 2024

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh