Pernahkah engkau bertemu pagi dimana tak tahu harus melakukan apa? Tak ada yang menarik minatmu kecuali melakukan semuanya seperti biasa yang memang sudah kebiasaanmu? Sepertinya semua pernah menjumpai saat seperti itu..
Dan disinilah saya sekarang, berkawankan entah yang sama . Bahkan sekedar makanan yang masuk pun seolah sekedar mengisi perut agar tetap bertenaga, tak ada lapar, tak ada suka cita .. meski lisan fasih berucap, "ya Allah aku Ridha." Nyatanya Ridha itu masih dipertanyakan, saat semua dilakukan dengan dasar kebiasaan, kebiasaan baik sekalipun.
Sakit yang di rasa pun berubah menjadi, "yaah udah biasa.." meski tetap saja tak jarang merubah suasana hati. Setiap hari bertemankan sakit namun diri menolak dikasihani.. oh ok, tak jarang terlihat yang sakit mendapat belas kasihan seolah sakit adalah hal yang sangat menyedihkan, padahal bahkan dalam sakit pun Allah siapkan banyak kebaikan, dan saya tak nyaman saat dikasihani karena sakit atau merasa dikasihani saat itu. Sekedar terlintas rasa pun enggan..
"Makanya harus..."
"Pantesan sakit, lho wong..."
Dikasihani lalu tak jarang ada juga yang mengomentari seperti itu, sungguh luar biasa bebasnya lisan berucap, saat tak tahu cara berucap baik maka alangkah eloknya untuk tidak menjadikan lisan sebagai senjata yang melukai orang lain. Kalimat itu mungkin biasa bagimu, tapi apakah engkau mendengar itu baik untuk diucapkan? Tahanlah itu untuk dirimu sendiri karena boleh jadi ucapan itu semakin menyakiti ia yang sedang dalam ujian sakit.
Apa yang salah saat sakit Ia ujikan melengkapi hari mu yang berwarna? Padahal engkau tidak meminta? Ah, siapa pula yang akan meminta sakit.. Bukankah cukup sabda Khatimul Anbiya, "idaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit (yang terus menerus), rasa capek, kekhawatiran, kesedihan, kesusahan hati atau sesuatu yang menyakiti, sampai duri yang menusuknya melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim). Lihatlah, Allah siapkan kebaikan yang besar atas Ridha mu! Bahkan meski Ridha mu seringkali masih berhias airmata ..
Balananjeur, 1 September 2024
#septembermenulis #sm2024hari01
Tidak ada komentar:
Posting Komentar