Senin, 30 September 2024

Seorang Kenalan

Kami mengenalnya sebagai orang yang baik, teman yang tidak akan bertanya saat mengulurkan bantuan pada siapapun yang membutuhkan. Tiada tanya apalagi membuat orang disekitar merasa malu hati dan tidak nyaman..

Suatu hari seseorang datang kepadanya, bayinya yang berusia 8 bulan sakit. Sudah banyak upaya dilakukan untuk mendapatkan biaya agar buah hati bisa berobat. Namun Allah berkehendak bayi itu belum mendapat pertolongan sedangkan tak sebutir beras pun di rumah. Harapan mendapat pinjaman justru mendapat rezeki tiada di sangka; biaya berobat ditanggungnya, beras dan lauk pauk tiada lupa dikirimkan teman kami pada orang yang datang tersebut.

Suatu malam seseorang menghubungi menceritakan biaya pendidikan yang harus ada malam itu juga. Setelah sekian lama lari kesana kemari hingga ikhtiar berlabuh pada teman kami, "saya malu.." diantara putus asa yang mulai menyergap, namun Allah Maha Baik,  Dia titipkan akhir ikhtiar hari itu kepada teman kami yang tak selang berapa lama langsung mengirimkan uang sejumlah yang dibutuhkan. Tanpa kata tanya, "sampai kapan?" 

Oh hey, teman kami ini bukanlah seseorang dengan kekayaan berlimpah sehingga seolah dengan mudahnya mengeluarkan harta yang di punya, tidak, dia hanya punya cinta, cinta kepada Allah yang menggerakkannya menjadi sebab ringannya pundak saudara-saudaranya.

Hari ini, Allah mengujinya dengan kekurangan materi,  tak ada keluh kemana yang dulu dibantunya. Tidak .. bahkan saat semua orang seolah mengabaikannya, lisannya tak henti melafaz tahmid atas segala yang diterimanya.. MasyaAllah sungguh kebaikan yang diazzamkan tak terkikis saat mendapati hal apapun yang tidak sesuai dengan caranya bersikap.

Balananjeur, 7 September 2024

#septembermenulis 
#sm2024hari07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh