Jumat, 18 Oktober 2024

Alone

Start creating your post.. kalimat ini tertera di blog setiap kali membukanya. Selalu terasa menggelitik untuk menuliskan apapun yang terlintas, namun akhir-akhir ini bermunculan alasan tidak jadi menulis; ya ngantuk lah, matanya lagi buram lah, dan lain sebagainya yang beragam banget alasan teh. Sehingga akhirnya, nyesel, "kok kisah waktu itu nggak pernah dituliskan. Padahal ada waktu buat nulis." 

Yes, WAKTUNYA SIH ADA, KEINGINANNYA YANG TERNYATA NGGAK ADA. hhhhh

Memang yaaa, nyesel itu belakangan. Kalau di depan, namanya itu PENDAFTARAN. Dan saya tidak mau mendaftar lebih banyak list sesal, so saya nulis lagi di sini meski belum terlalu pasti mau nulis apa. Judulnya sib ALONE, mengisahkan tentang saya yang kini sendirian 😃. Tapi tetaaaap, bakalan banyak kecamuk dan lintas pikiran yang diuraikan. Catat yaaa, diuraikan.

Jam 13 lebih 04 saat ini, kang Wawan sudah berangkat ke panwas pada jam 11 lebih lalu jum'atan di masjid dekat kantor, setelah ittuuu mampir dulu kesini buat bawa belimbing buat guru-guru sdit. Ya, tadi pagi saya mau ke sdit bawain belimbing buat ngrujak, tapi karena kang Wawan nggak beeangkat jadi lah stay at home, padahal belimbing sudah di bungkus pakai kresek putih bekas belanja roti dari indomaret baru. Alhamdulillah akhirnya belimbing tetap sampai tujuan karena kang Wawan yang mau ke sdit dulu. Alhamdulillah..

Aa sudah berangkat ke Bandung menggunakan motor untuk menjemput Aufa di Bogor. Oh wait, Aa memang naik motor dulu untuk kemudian naik kereta yang sudah di pesan sejak jauh-jauh hari, henak menjemput adik yang mau bikin ktp. Ah, ini akan saya ceritakan tersendiri, nanti, insyaAllah.

Jam 19.11 saat saya meneruskan menulis di sini. Sendiri, ALONE seperti yang saya ceritakan sebelumnya. Kang Wawan menghubungi menggunakan video call WA dan mengabarkan akan izin pulang karena khawatir saya sendirian di rumah. Namun saya melarang dikarenakan khawatir terkena angin malam dan juga hujan, oh hey.. usia kami sudah memasuki fase di mana kena angin malam bisa langsung masuk angin. Dan saya lebih baik sendirian daripada membuatnya jauh-jauh pulang dulu.. dan tentu saja kita tidak pernah benar-benar sendirian, bukan? Innalloha ma'ana, Allah bersama kita. 

Adik Umar menelpon selama satu jam an, menemani ibu yang tentu saja mudah menangis.. melalui panggilan telpon mengajak ngobrolin ini dan itu banyak sekali (auto nyanyi doraemon). Adik Umar menceritakan tugas di kampus dan pekerjaannya, lalu Elisabeth mengetuk pintu karena mendengar suara Umar. Kucing itu menyangka tuannya ada di rumah. 

Cerita apa lagi, ya? 

Lanjut nanti aja deh ya 😁

Balananjeur, 18 Oktober 2024


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh