Lagunya gini ya 😂 yah nggak apa lah.. Kepala 4 bukan berarti nggak boleh milih lagu seperti ini, kan?
Dan.. Malam tadi di pinggir pantai, kami berbincang tentang kepala 4. Saya yang baru masuk kepala 4 dan dia yang sudah punya pengalaman sekian tahun di atas saya dengan usia kepala 4.
Para sahabat Radhiyallahu anhum semakin taat kepada Allah dan RasulNya, di usia kepala 4. Kebaikan yang diusahakan semakin tertancap menjadi real kepribadian juga katanya do usia kepala 4. Jadi nggak ada ceritanya mulai nyelonong seneng sama orang yang nggak halal alias puber 2 lah, 3 lah atau apalah...
Jadi, tidak perlu menormalisasi sesuatu yang nggak ada unsur ketaatannya, taat kepada Allah nya. Taat kepada Allah itu fitrah manusia, nggak perlu lah di jadikan sesuatu yang sifatnya nafsu sesaat apalagi sesat sebagai sesuatu yang wajar apalagi.. dianggap fitrah. Tidak ada fitrah dalam penyimpangan yang diikuti.
Eh ini teh lagi nulis apa? Obrolan kami tadi malam, kan?
Yang selanjutnya.. Saya menangis cukup berisik, menyadari Aa yang sudah mau selesai fase S1 nya, Adik yang masuk semester 2, teteh yang tahun depan mah udah jadi mahasiswi, dan de Olin yang sudah mau kelas 9 aja.. Rasanya kok tiba-tiba saja, rasanya seperti mimpi, dan kadang saya merasa kesepian. Sepi yang entah apa dan kenapa..
Kakang memeluk dan membiarkan saya tersedu semakin kencang, debur ombak malam tadi terasa menjadi musik alam yang membuat isak semakin deras.
"Jangan meminta orang lain berpikir! Anak-anak ini adalah tugas dan tanggung jawab kita.."
"Rasa kesepian ku bukan karena itu, aku tahu aku tidak memahami kenapa dan apakah itu, tapi di hatiku tak ada sedikitpun rasa ingin di bantu orang, saudara atau siapapun.. Kau lebih tahu aku dan kau pun tahu itu. Anak-anak ini Allah hadirkan sebagai bagian tugas kehidupan kita. Kau tahu, sejak mereka kecil sampai hari ini.. bukankah kita riuh berdua."
"Ummi sudah berusaha dengan baik. Ummi melakukannya dengan baik.. " Ucapnya membuat saya semakin terisak. Entah kenapa, kalimat itu terasa obat bagi perubahan suasana hati yang tiba-tiba saja.
Ke pangandaran kali ini salah satunya kayaknya buat nangis kenceng-kenceng deh 😂. But 'alaa kulli haal bisa nangis pun nikmat yang luar biasa dari Allah.. Terkadang saya merasa lelah dan sendiri, lalu Allah memberikan penghiburan dengan kesadaran di hati, "bukankah Allah selalu bersama.. Jangan bersedih dan berduka hati!" Ya, kalamullah adalah penghibur yang menghangatkan kala hati agak terseok.. Dan memiliki soulmate yang benar eh pasangan yang mau menjadi pendengar pun adalah penghiburan yang MasyaAllah hadza min fadhli Rabbi, itu adalah karunia yang besar dari Allah.
Nikmat Allah yang mana yang pantas didustakan? Bukankah saat menangis pun ada banyak kebaikan yang Allah jadikan bagian dari nikmat bisa menangis...
Pangandaran, 8 Desember 2024
Tidak ada komentar:
Posting Komentar