Kamis, 19 Juni 2025

Baca Lagi

When The Sky Is Blooming

 Lagi seneng baca novel nya Ilana Tan, sampai ngubek-ngubek lagi isi rak buat baca buku-bukunya.


"Ummi udah berapa kali baca itu?" Hmm kayaknya ini kesekian kalinya

Eh baca ini mah kayak lagi nonton drakor versi baca 😁
Saya bukan pecinta drakor, kalaupun nonton biasanya banyak banget yang di skip nya alias nonton nya dipercepat, kadang malah cuma lihat episode pertama dan itupun nggak tamat. Kecuali reciepe for farewell yang nontonnya sampai tamat, atau little forest yang sampai sekarang masih suka di tonton lagi. Selebihnya, yaaa gitu nontonnya just awal aja atau awal dan akhir, itupun yaaaa skipnya banyak banget.

Sudah sebulanan lebih belum beli buku baru, jadi lahap buku-buku yang ada di lemari, salah satunya buku ini yang bikin pengen baca lagi buku Ilana tan yang lainnya.

Mau tahu ceritanya tentang apa? Pokoknya bagus deh, bahasanya ngaliiir banget dan mudah di imajinasi kan 😁 yang paling saya suka dari cerita di buku ini adalah tentang penggambaran komunikasinya yang manis banget, MasyaAllah. Jadi ingat bahasan sama ponakan tentang the power of komunikasi eh the power of obrolin jangan dibuat jadi tersumbatan karena pikiran-pikiran seperti, "kalau saya bilang gini, gimana ya responnya?", " Boleh nggak ya aku ceritakan?", "kalau aku cerita sama dia, khawatirnya akan membebani.." Especially sama pasangan hidup yaa.. Obrolin aja dulu, jangan kebanyakan mikir gimana kalau dan bagaimana jika atau boleh or enggaknya. Tapiii ngobrolnya dengan cara yang ma'ruf, yaaa.. Di buku ini juga gaya komunikasi antara Jun sama Sora nya manis banget; banyak ngobrolnya dan ngobrolnya juga dengan kalimat yang baik.

Sebagai perempuan dengan tipe apa-apa diobrolin dan seneeeng kalau Akang dengerin teh jadi pas baca buku ini teh auto ingat kang Wawan yang suka nanya, "ada yang sedang mengganggu pikiran ummi?", " Ada yang ingin ummi ceritakan?", "ummi lagi mikirin apa?" Kalau saya tetiba diam teh. Pokoknya tidak membiarkan kepala istrinya gaduh sendirian 😀😍. Meski kadang saya jawab, "ummi masih bisa menanganinya, tenang saja!" Padahal aslinya riuuuh banget di kepala kalau ada sesuatu yang bikin tidak enak teh; menarik nafas dan istighfar banyak-banyak. Eh padahal apa susahnya obrolin dulu aja, ya! Yah, tetap ada hal yang perlu ngatur kata dan waktu untuk diceritakan. Tapii dari komunikasi yang diperlihatkan penulis di buku ini membuat saya berpikir lagi, "kayaknya lebih baik cerita langsung deh.." Meski yaaa tentu saja namanya cerita fiksi tidak bisa dijadikan patokan harus bagaimana bersikap 😅.

Gambarannya memang manis banget, tapi manusia tetap lah tempat di mana dia bisa lelah. Jadi kalau mau cerita teh tetap harus nyari kata dan waktu yang tepat..

Balananjeur, 19 Juni 2025

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh