![]() |
Aku dan Buku |
Dari sekian banyak photo, hanya ini yang tertinggal. Dan kembali, hari ini aku bersenda dengan kata. Tentang waktu yang pernah ku jabar..
Apa, kami memanggil Ayah kami dengan panggilan Apa
oh bukan, buka Appa yang tadi saya dengar dalam pelapalan panggilan untuk ayah dalam drama Korea..
tapi beneran 'Apa", seperti salah satu kata tanya.
Buku adalah teman masa ku bertumbuh..
kamar dengan rak buku, keluar kamar pun disuguhi rak buku besar dengan bukunya yang banyak..
ku pikir Apa orang paling kaya yang aku tahu, karena setiap minggu selalu saja ada buku baru yang bisa ku lahap habis seketika, meski ku baca diam-diam di bawah kolong meja kerja karena tidak diizinkan untuk membacanya..
'kenapa di bawa ke rumah kalau tak boleh ku baca?" baiklah, aku adalah Defa berusia 9 tahun saat baris aksara membuat dadaku berdebar..
si 9 tahun yang belum tahu cara memilah, sedang didepanku..aha, tepat didepan kamarku syurga bernama buku itu berderet dan bertumpuk membuat jantungku berdegup kencang
Apa memilihkan dan membelikan buku berisi kisah yang kubaca berulang sekian banyak kali hingga datang buku baru, dan aku tak puas jika hanya membaca satu buku dan menunggu datangnya buku baru
ku ambil buku-buku yang berjejer dan ku baca satu persatu hingga aku harus kembali membacanya lagi dan berulang, ku pikir Apa akan senang melihat besarnya cintaku pada membaca, namun rupanya Apa kewalahan; belum semua buku bisa ku baca. Nalarku belum cukup mencerna..
Aku mulai banyak bertanya bahkan mendebat, namun akhirnya memilih terdiam kembali dalam huruf dan aksara. Menuliskan segala rasa dan segala yang terlintas dalam buku bernama diary yang saat itu diawali dengan muqoddimah. "dear diary, aku ingin cerita.." itu dulu, duluuuu sekali saat usiaku belum sampai belasan..
Apa menetapkan batasan, buku apa saja yang bisa ku baca. Padahal semua bukunya sudah selesai ku eja, meski nyatanya belum selesai ku cerna..
Hari ini ingatan itu terpampang nyata..
Kala tiap minggu setiap Apa pulang selalu saja ada tamu mengajak Apa berbicara.. Banyak topik ku dengar, aku menyimak layaknya duduk mengeja buku dalam versi audio. Tema nya selalu membuat hatiku bergegas memokuskan diri. Pada Apa, hari itu tak pernah kukatakan..Bahwa aku, Defa, puteri kecilnya menyimak di balik rak buku dengan antusias..
Hari ini ingatan akan hari itu membuah deras, terasa sakit di ulu hati..sedang aku ingin tetap bercerita..
Balananjeur, 9 Juli 2025
Tidak ada komentar:
Posting Komentar