Masih setengah jam an lagi sebelum dimulai acara, jadi masih bisa duduk membaca buku dan menulis di blog ini.
Sahabat,
Bagi saya, Blog ini ruang tempat saya berkisah, menyimpan jejak juga rasa dan asa. Saya tidak ingin takut harus menulis apa atau apa tanggapan orang, saya tidak suka terbelenggu dengan pikiran tentang itu. Saat saya ingin menulis, seperti halnya saya ingin membaca, saya akan melakukannya tanpa memikirkan hal apapun di luar jangkauan saya. Saya tidak suka membebani diri saya sendiri dengan fikiran, "apa nanti anggapan orang atau tanggapan orang atas tulisan saya?"
Saya juga bahkan tidak memikirkan hal lain kecuali saya merasa kalau saya harus menuliskannya.
Sebenarnya ada yang menjadi alasan, kondisi kesehatan saya yang Allah uji yang membuat saya merasa tak perlu berpikir banyak untuk melakukan apa yang saya yakini benar dan baik. Keyakinan bahwa apa yang saya lakukan ini benar dan baik itu sangat penting bagi saya. Allah menjadikan kita menjadi seperti apa yang kita yakini tentang kita, untuk itulah saya yakin kalau saya harus yakin dengan diri saya sendiri. Kalau saya sedang berusaha agar Allah Ridha, agar Allah suka, agar semua yang saya lakukan hari ini bisa menjadi hujjah bagi saya dihadapan Allah kelak.
Sahabat,
Shalat dhuha adalah shodaqohnya anggota badan. Manusia memiliki 360 sendi, yang setiap sendinya hendaknya dikeluarkan sedekah pada setiap harinya. Tentu saja, ini bukan pekerjaan yang mudah. Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menawarkan solusi praktis untuk mengatasi itu semua, yaitu dengan menggantinya dua rakaat shalat dhuha.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Setiap sendi tubuh setiap orang di antara kamu harus disedekahi pada setiap harinya. Mengucapkan satu kali tasbih (Subhanallah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahmid (Alhamdulillah) sama dengan satu sedekah, satu kali tahlil (La ilaha illallah) sama dengan satu sedekah, satu kali takbir (Allahu Akbar) sama dengan satu sedekah, satu kali menyuruh kebaikan sama dengan satu sedekah, dan satu kali mencegah kemungkaran sama dengan satu sedekah. Semua itu dapat dicukupi dengan melaksanakan dua rakaat shalat dhuha." (HR Muslim dan Abu Dawud).
Sahabat,
Suatu hari seorang kawan bertanya, "apa yang menjadi impianmu? "
Ini pertanyaan yang membuat saya terpekur agak lama, sangat lama. Saya menangis entah kenapa, saya hanya merasa harus berpikir sangat lama dan memberikan jawaban itu untuk diri saya sendiri.
Saya hanya ingin disini, membersamai anak-anak hingga mereka tumbuh dewasa. Kemudian saat mereka dewasa dan sudah berkeluarga nanti, saya ingin tetap disini menunggu mereka pulang di teras itu, dengan segelas teh melati dan ubi ungu rebus yang masih panas. Saya hanya ingin disini, melalui setiap harinya disini..
Saya hanya ingin bisa berbincang dengan anak-anak tentang banyak hal tentang mereka. Mungkin kelak saya akan ceritakan kisah masa kecil mereka, harta yang paling berharga saya tentang mereka. Atau saya akan ceritakan tentang pohon belimbing di depan rumah yang daunnya bertambah lebat. Dan saya akan menjadi pendengar terbaik mereka, bersama kakang yang menjadi teman setia saya.
Saya hanya ingin disini, dengan sajadah diatas karpet di kamar ini. Saya duduk disini seperti ini, membaca Al Qur'an lalu syarh Riyadhus shalihin favorit saya.
Lalu saya duduk di kursi menghadap jendela lebar di kamar ini, membuka laptop dan menulis disini. Kembali menulis semua yang ingin saya tulis..
Saya hanya ingin disini..
Dari semua tempat yang ada, saya hanya ingin disini. Sampai kelak Allah memanggil saya kembali, dan saya dihantarkan ke tempat peristirahatan terakhir saya berbalut kapan berkawankan do'a .. Saya hanya ingin disini.
Tasikmalaya, 26 November 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar