Memakai laptop sekolah yang Alhamdulillah diizinkan untuk di pakai, Aa mengikuti sesi virtual roadshow nya dengan khidmat.
Wait, jangan beranggapan khidmat na Aa itu duduk manis. No, satu hal yang tak pernah berubah dari Aa sejak kecil adalah tangannya seolah harus aktif bergerak saat belajar di rumah. Kadang ditemani rubik, kadang benang dan jarum rajut.. That's all about Aa. Tipe kinestetik yang lebih suka belajar dengan anggota badan ikut aktif bersamaan 🤭 Waktu virtual roadshow pun seperti itu, ada benang rajut ditangannya yang menemani seluruh rangkaian roadshow nya.
"Bagaimana A?" Tanya saya.
"Alhamdulillah InsyaAllah semangat."
"Alhamdulillah. Semoga menjadi Rizki Aa ya A." Aku lalu meninggalkannya mengikuti acara sendirian karena aku juga harus mendampingi adiknya yang sedang mengikuti hari terakhir PAS nya.
photo ini screenshot an dari link pendaftaran Aa.
Setelah VR selesai, kami mendampingi Aa membuka link pendaftaran. Setelah mengisi data diri, dan mengklik simpan.. Data diri pun tersimpan. Tinggal berlanjut ke data keluarga. Alhamdulillah tidak ada masalah, data pun tersimpan dengan baik.
Berlanjut ke data sekolah dan akademik. Hmm, raport nya kan di sekolah, raport semester 5 juga belum ada. Trus surat rekomendasi juga kami tidak tahu sudah atau belum ada nya di sekolah. Surat rekomendasi sendiri adalah surat rekomendasi yang dikirimkan beasiswa perintis ke setiap SMA/MA yang berada di Indonesia. "Hmm ini kayaknya harus ke sekolah. Kita bagi tugas aja ya. Ummi bagian koordinasi sama sekolah dan menyiapkan yang diperlukan,Aa mengurus pendaftaran nya, Abi nanti jadi tutor Aa." Usulan saya ini kurang mendapat respon, mereka agak berat melibatkan saya yang qodarulloh sedang di uji sakit. Tapi akhirnya mereka luluh melihat saya yang.. Sungguh kebahagiaan seorang ibu itu unik, terlibat dalam sesuatu yang berkaitan dengan anak-anak pun sangat membahagiakan. Meski pasti membuat lelah atau letih, tapi ibu akan bahagia jika bisa memberi kontribusi bagi persiapan masa depan anak.
Alhamdulillah saya pun di beri kesempatan menghubungi guru-guru Aa di sekolah untuk berkoordinasi tentang Aa.
MasyaAllah, sungguh maha baik Allah yang menghadirkan Ummi Syahdan yang dengan tangan terbuka membantu semua proses Aa. Menyiapkan surat rekomendasi hingga menjadi teman sharing yang luar biasa. Beliau membuka diri menjadi teman diskusi saya yang masih rewel dengan pengalaman baru menyiapkan anak memasuki jenjang kuliah ini. MasyaAllah, ini sungguh pengalaman yang baru bagi saya, dia memang sudah lah besar, tapi setidaknya selama saya masih ada, saya ingin menjadi penopang langkahnya semampu saya.
Bu Erni wali kelas Aa yang MasyaAllah sangat baik, Bu Anah dan pak Angga guru BP Aa yang selalu menyediakan waktunya menjadi tempat bertanya, beliau juga mengarahkan dan membimbing dari kejauhan. Semua itu sangat berharga bagi Aa InsyaAllah.
Abi Syahdan yang malam-malam menyiapkan rekomendasi, lalu Bu Ai TU yang menyiapkan diri mempersiapkan apapun yang Aa butuhkan dari sekolah kapanpun juga. MasyaAllah Alhamdulilahilladzii bini'matihii tatimmushshoolihaat..
Dia mulai terlihat khawatir melihat beberapa pendaftar gagal di seleksi pertama ini. Dia sendiri belum bisa finalisasi karena ada beberapa yang belum di isi.
MasyaAllah ,sudah banyak yang tumbang tidak bisa melanjutkan ke seleksi tulis karena tidak lolos.
Jadi ba'da finalisasi nanti ada quisioner yang harus di isi. Setiap jawaban di quisioner maupun di lembar pendaftaran sebelum finalisasi memiliki bobot poin nya tersendiri. Aa sendiri belum finalisasi jadi belum tahu akhirnya seperti apa.. 😁
Dia mulai terlihat khawatir waktu lihat banyak yang gugur. Saya bilang ke Aa, "bukankah Aa hanya perlu berjuang. Kalau lolos, berarti kata Allah itu menjadi lahan perjuangan dan pengalaman Aa. Dan kalau tidak lolos, itu juga menjadi lahan perjuangan dan pengalaman Aa. Tak akan merubah kasih sayang kami buat Aa. " Dia senyum lagi, mungkin khawatir nanti mengecewakan. Padahal saya dan Abi nya tidak menuntut lolos, hanya ingin mendampingi Aa semampu kami.
Alhamdulillah Aa terlihat mulai tenang lagi.
Iya A, kami sungguh-sungguh dengan ucapan kami. Tidak apa-apa setelah engkau berjuang semampu Aa.. Perjuangan bukan mencari kemenangan, tapi menjejak kebaikan mengharap Ridha Allah, bekal untuk hari esok di dunia dan di akhirat. Berjuang saja lalu biarkan Allah memgukur dimana tempat yang paling tepat buat Aa. Seperti apapun hasilnya, tak kan merubah pandangan kami terhadap Aa. Cinta dan kasih sayang kami tak kan berubah InsyaAllah.
MasyaAllah.. Hadza min fadhli Rabbi. Mendapati ini adalah kabar membahagiakan bagi kami, ya bukan hanya bagi Aa tapi juga kami sekeluarga. Saya, Abi nya juga adik-adiknya berbahagia untuk Aa.
Saya menangis mendapati nama Aa sebagai salah satu yang lolos di seleksi pertama ini. Ini tangis syukur dan bahagia.. Tangis bangga sekaligus harapan. Semoga Allah beri Aa kemudahan dan kelancaran di seleksi selanjutnya..
Bersambung ke bagian 3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar