Rabu, 13 Januari 2021

Jejak Cinta Yang Tertinggal (bagian 11)

teringat tentangmu, ayah..
saat terakhir kali berbincang tentang impian masa depanku, putrimu..
dini hari di depan mesin tik tua saksi perjuanganmu,
beberapa hari sebelum akhirnya aku tak dapat lagi mendengar suaramu
dini hari itu engkau katakan padaku, "jagalah aqidahmu !"
saat itu aku tak mengerti,
kenapa itu yang engkau titipkan..
saat itu aku tak mengerti..
sampai berpuluh tahun kemudian ketika engkau telah tiada
saat penyesalan akan belum hadirnya baktiku padamu, membuatku sesak
saat hanya ada kenangan yang bernama rindu...padamu ayah
saat itu aku baru mengerti
tentang cintamu pada kami
"jagalah aqidahmu !" menjadi pesan terindah diperjumpaan terakhirku denganmu, agustus 18 tahun yang lalu
duhai penyambung silaturahim
duhai penebar salam
duhai penyayang anak-anak yatim dan orang tua jompo..
duhai engkau yang lembut sikap dan ucap pada mamah kami
beramar ma'ruf dan tetap berdakwah ilal haq sampai menjelang akhir nafasmu...
engkau yang memberi kami cinta dengan cara terbaik meski tak biasa ...
engkau yang...
duhai ayah, kebaikanmu banyak sekali...
kini, hanya rindu berbalut do'a ini yang mampu terhatur
cinta kami padamu yang tak sebanding dengan cinta yang engkau ukir bagi hidup kami
"Allohummaghfirlahuu warhamhuu wa'aafihii wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahuu wawassi' mdkholahuu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naskah Muhasabah Wisuda Tahfidz