Saya masih sangat
kecil saat menyaksikan Apa mencari tahu apa yang bisa beliau lakukan untuk
saudara-saudaranya, untuk adik-adik dan kakak-kakaknya.
Saat itu, rumah
saudara-saudaranya belum dipasang listrik, dan beliau dengan sigap memesan pada
PLN untuk 'memasangkan' listrik rumah
saudara-saudaranya yang belum terpasang listrik itu.
Kemudian saya
menyaksikan beliau mengetuk pintu setiap rumah yang terlihat paling sederhana
diantara rumah-rumah lainnya, rumah yang berisi anak-anak yatim, janda tua,
atau orangtua lanjut usia didalamnya. Mengetuk pintu, bertanya kabar, dan
memberi kabar bahagia dengan sebagian harta yang beliau berikan. Tanpa
sedikitpun berucap pada yang lain tentang apa yang telah beliau lakukan,
atau menuliskannya pada lembar-lembar catatan dimana beliau biasa
menulis.
Senyap, tanpa
diketahui orang lain kecuali orang-orang dekat yang mengetahui dengan pasti
saat itu.
Pada saat bersamaan
saya menyaksikan keikhlasan dan ketawadhuan seorang istri yang memberikan
dukungan penuh pada suaminya untuk menjadi pribadi-pribadi yang bermanfaat di
sepanjang usia mereka.
Tidak pernah sekalipun
saya mendengar keluhan atas berapapun materi yang di keluarkan suaminya untuk
'membantu' orang lain, pun jika itu untuk saudara-saudara suaminya atau
saudara-saudaranya sendiri, atau tetangganya, atau orang tua dan mertuanya,
atau siapapun yang tak terangkai dalam tulisan karena banyaknya.
Saya masih sangat
kecil waktu itu dan memori saya merekam semua yang akan sulit disaksikan pada
generasi setelahnya.
Dimana kebaikan seringkali
disandingkan dengan, Ada udang di balik bata, eh batu atau apalah!.
Atau, "saya akan
baik sama kamu kalau kamu juga baik sama saya." Mungkin seperti balas jasa
or take and give
Atau,"saya hanya
akan membantu segini,sorry saya masih banyak kebutuhan!"
Sulit bukan berarti
benar-benar tidak ada, bukan?
Masih banyak orang
yang tulus serta berhati mulia yang tak segan membantu sesama tanpa mengatakan
kata tapi, "tapi keluarga saya membutuhkan ini."
Kalimat itu ia
kesampingkan karena yakin orang yang meminta bantuan lebih membutuhkannya
daripada dirinya sendiri ataupun keluarganya.
Allah mengutus dia
untuk menyucikan harta yang DIA titipkan padanya.
Barokallohu lakum
untuk anda yang diberi hiasan akhlaq yang baik dan hati yang selalu bersyukur
dengan syukur yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar