Sabtu, 30 Januari 2021

Puisi Untuk Ayah

 

Puisi Untuk Ayah

Tentangmu, Ayah

 

Teringat tentangmu, ayah..

Saat terakhir kali berbincang tentang impian masa depanku, putrimu..

Dini hari di depan mesin tik tua saksi perjuanganmu,

Beberapa hari sebelum akhirnya aku tak lagi dapat mendengar suaramu

 

Dini hari itu engkau katakan padaku, "jagalah aqidahmu !"

Saat itu aku tak mengerti,

Kenapa itu yang engkau titipkan..

Saat itu aku tak mengerti..

Aku ingin bertanya, kenapa itu yang engkau titipkan

Aku ingin bertanya, apa maksudnya

Aku ingin bertanya semua yang tidak kumengerti

Tapi entah kenapa, aku hanya diam

Terdiam dan membisu dengan gejolak Tanya berkecamuk dihatiku

“Apa, apa yang di maksud menjaga Aqidah?” Tanya itu ku simpan dihatiku untukku sendiri

 

Sampai berpuluh tahun kemudian ketika engkau telah tiada

Saat penyesalan akan belum hadirnya baktiku padamu membuat dadaku sesak

Saat kusadari engkau tak lagi dapat ku sapa atau ku tanya

Saat kusadari engkau tlah tiada

Dan suara mesin tik mu dini hari itu adalah kenangan terakhirku tentangmu

Saat hanya ada kenangan yang bernama rindu, padamu ayah

Saat itu aku baru mengerti

Tentang cintamu kepada kami

"jagalah aqidahmu !" menjadi pesan terindah di perjumpaan terakhirku denganmu, Agustus dua puluh tiga tahun yang lalu

 

Duhai engkau penyambung silaturahim

Duhai penebar salam

Duhai penyayang anak-anak yatim dan orang tua jompo..

Duhai engkau yang lembut sikap dan ucap pada Mamah

Duhai engkau yang halus tutur Bahasa dan sikapmu pada nenek dan kakek kami

Duhai engkau yang beramar ma'ruf nahyi munkar dan tetap berdakwah ilal haq sampai menjelang akhir nafasmu, sampai menjelang perpisahanmu dengan dunia

Engkau yang memberi kami cinta dengan cara terbaik meski seolah cinta yang tak biasa ...

Engkau yang...

Aduhai ayah, kebaikanmu banyak sekali...

 

Kini, hanya rindu berbalut do'a ini yang mampu terhatur

Cinta kami padamu yang tak sebanding dengan cinta yang engkau ukir bagi hidup kami

"Allohummaghfirlahuu warhamhuu wa'aafihii wa'fu 'anhu wa akrim nuzulahuu wawassi' madkholahuu."

 

Balananjeur, 29 Januari 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh