Saya juga ingin tahu tentang wordpress. Sudah lama membuat akunnya, sore ini coba di utak-atik tapi belum faham juga.
Oh ya, tadi siang di suatu webinar yang saya ikuti ada satu kalimat yang sangat menarik, "jurnalis berjihad dengan tulisan." caranya? Tuliskan yang benar, yang mengajak kepada kebaikan dan ketaqwaan.
Saya bukan jurnalis, saya seorang ibu yang Allah berikan kesempatan untuk menulis (meski masih apa adanya), Allah berikan kesempatan waktu luang yang banyak yang coba saya manfaatkan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia tulis menulis, baik menulis di media tulis maupun menulis di dunia nyata. menulis di dunia nyata? iya lah, menulis dalam kertas kehidupan.
Ada satu kisah menjelang akhir tahun 2020 yang sangat berkesan bagi saya, kisah itu menguatkan dan memberi saya keyakinan akan diri saya sendiri. Mengajarkan saya untuk lebih yakin dan menghargai diri sendiri sebagai bentuk syukur yang benar. Bagaimana kita bisa menghargai orang lain dan memiliki keyakinan pada orang lain (termasuk suami dan anak-anak) kalau pada diri sendiri saja masih ragu dan enggan menghargai. Memang memberi penghargaan pada diri sendiri itu bukan perkara yang mudah ya ternyata, apalagi kalau kita memilih membuat target-target yang terkadang lebih tinggi dari kemampuan kita, bawaannyateh merasa gagal we terus.
Tidak mau mengakui kemampuan dan batas kemampuan apalagi mengapresiasi diri dengan kalimat-kalimat positif saat diri melakukan pencapaian sekecil apapun. Berterima kasih pada diri sendiri? apalagi itu, kayaknya satu hal yang berlebihan pisan weh. Sampai saya seolah diingatkan akan pentingnya mengapresiasi diri sendiri atau sekedar mengucapkan terima kasih pada diri sendiri apalagi sampai memberi hadiah tertentu untuk diri kita sendiri.
Tidak perlu menunggu orang lain mengucapkan terima kasih atas suatu kebaikan yang dilakukan, tidak perlu menunggu orang mengucapkan selamat atas suatu pencapaian, kita adalah diri kita sendiri. Kita mengetahui dengan pasti apa yang ada di dalam hati kita, apa yang kita rasakan dan pikirkan, apa yang kita butuhkan, apa yang membuat kita nyaman, intinya kita tahu seperti apa diri kita. Kalimat apa yang bisa membuat kita merasa berarti, kita pun lebih mengetahui itu dibandingkan orang lain, orang terdekat sekalipun ada saatnya lupa cara memperlakukan kita dan kita lebih tahu bagaimana perlakuan yang paling tepat untuk diri kita sendiri.
Menunggu orang lain? oh no, habislah usia kita untuk menunggu hal yang tak perlu ditunggu. Bersama orang lain bukan untuk menunggu diperlakukan sesuai kehendak hati kita tetapi justru untuk memberi sumbangsing yang benar dan baik, artinya kehadiran kita haruslah menjadi barokah untuk orang-orang sekitar kita, harus memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar kita, bukankah khoirunnaas anfa'uhum linnaas, yang terbaik di antara kita adalah yang paling bermanfaat. so, interaksi dengan orang lain mah bukan hanya tentang bagaimana orang bersikap atau berpikir tentang kita, tapi tentang sumbangsih kita untuk sesama.
Jadi, apa yang ingin saya ceritakan di sini? muqoddimah tentang wordpress, isi tentang apa, akhirnya tentang.. ini tentang rasa terima kasih pada teteh shalihah yang membuat saya bisa melihat diri saya terutama kelemahan saya dan menjadikannya pecut untuk lebih baik. MasyaAllah, teteh cikgu ini sangat luar biasa, jazakumullah khairan katsiran teh Devi anu shalihah. Semoga Allah limpahkan berlipat kebaikan di dunia dan kelak di akhirat.. Hatur nuhhun pisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar