Banyak yang terucap memekakan telinga,
Banyak yang terucap memekakan telinga.
Banyak kata terucap setinggi langit, memekakakan telinga..
Potongan nasyid di atas saya ambil dari salah satu grup nasyid favorit saya. Lalu apa hubungannya dengan catatan yang akan saya tulis pagi ini?
Suatu hari bunda berkisah tentang nafas yang seolah tercekat
Kaki yang seolah tak menapak
Semua seolah kosong, saat beliau menyadari akan pertemuan yang berubah isak kala mendapati ia yang terkasih terbujur bisu tak kan kembali
Duhai, waktu berhenti berdetak
Dunia seolah hancur tepat dihadapannya, namun ia ternyata masih di sana
Isak menjadi kawan setia
Lelah tak bisa di jabar dalam kata
Rindu tiada tara
Aduhai ia kekasih hati yang menatap lara
Dukanya tak lekas sirna
"Jangan ditangisi ia yang pergi!" Kalimat demi kalimat menjadi bumbu hari
Ia seolah sendiri
Kalimat itu tak jadi pelerai hati
Malah membuat hati semakin nyeri
Kenapa tak boleh menangis? ia menangis karena membutuhkannya
Menangislah saja! Agar lenyap gundah di dada!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar