Kamis, 21 Januari 2021

Perjalanan Ini Singkat

 Perjalanan ini singkat, sungguh sangat singkat

sesingkat kedipan mata

sesingkat helaan nafas

sesingkat detik jarum jam yang tak lagi berbunyi di dinding kamarku


Perjalanan ini singkat, sungguh sangat singkat


Dua hari yang lalu masih melihat dengan jelas

Bagaimana kaki berpijak

Dengan dua tangan menggenggam bulir pasir

Dua hari yang lalu masih mendengar dengan jelas

Oh dunia, tempat ini memang hanya untuk mencerai beraikan


Perjalanan ini singkat, sungguh sangat singkat


Saat hari ini mendengar pengumuman itu, dari masjid itu

Sebuah nama kembali dilafazkan

Kematian mengintai dengan jelas

Sejelas kedipan mata

Duhai, dunia ini nyatanya tempat berpaling dan ditinggalkan

Tak ada yang abadi, pun sebuah ikat dan janji 

Aduhai, dunia memang tempat menceraiberaikan semua yang di ikat.. ia kan lepas jua


Perjalanan ini singkat, sungguh sangat singkat


Aku membayangkan akan ada hati yang terasa kosong

Mata yang sukar terpejam

Duka yang mendekap erat

Lara tiada tara..

Oh, Duka itu nyata saat sang kekasih hati terlepas dari pandangan


Perjalanan ini singkat, sungguh sangat singkat


Namanya kan tetap terukir

Meski perlahan memudar, ia kan menjadi kerikil tajam yang menghunjam ulu hati

Denyutnya semakin keras... saat keranda di usung, ia meleraikan semua harap

Oh, keranda itu meleraikan semua asa bersama

Dengan cara apa nanti ia bertahan

Sunguh kehilangan adalah episode terberat dalam kehidupan

Apalagi ia sang belahan jiwa yang hadirnya mendekap segala angan


Perjalanan ini singkat, sungguh sangat singkat


Lemas aku dibuatnya

Mengingat dua hari yang lalu masih melihatnya

Selasa itu membawa roda dan memasukkan pasir kedalamnya dengan cangkul, lalu mendorongnya perlahan ke tanah yang akan dibangun rumah

Ia tersenyum, mengingat kerja nyatanya untuk keluarga,

Ia tersenyum, tanpa tahu dua hari kemudian senyumnya menjadi airmata luka semua yang ada disekitarnya

Ia tersenyum, mencangkulkan pasir dan memasukkannya ke dalam roda lalu mendorongnya

Ia tersenyum saat ku sapa ia, "Wa Syarip, ayeuna nyandakkan keusikna ku Wa Syarif?"


Perjalanan ini singkat, sungguh sangat singkat


Semoga ia membalut luka hati yang ditinggalkan

Memeluknya dengan ketabahan dan ketegaran

Aduhai, kita pun hanya sedang menunggu hari


Perjalanan ini singkat, sungguh sangat singkat


Kang Syarif,


اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Bacaan latin:
Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi’ madkhola hu waghsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa ‘aidz hu min ‘adzaabil qobri wa fitnati hi wa min ‘adzaabin naar.

Artinya:
"Yaa Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilan rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnah nya, dan dari siksa api neraka."


Balananjeur, Kamis, 21 Januari 2021

Jam 17.13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh