Selalu terasa membahagiakan, saat menemani anak-anak melafalkan ayat-ayat Al Qur'an, membaca artinya, mentadabburinya bersama-sama, lalu mendengarkan mereka bercerita apa saja yang ingin dan bisa mereka ceritakan.
"Robbingshurnii bimaa kadzdzaabun.." do'a Nabi Hud yang di jawab oleh Allah tentang kaumnya yang akan mendapat penyesalan karena telah mendustakannya menjadi salah satu tema obrolan dan cerita anak-anak.
Lalu do'a awal iftitah "Allohumma baa'id bainii wa baina khotooyaaya kamaa ba'adta bainal masyriqi wal maghrib." menjadi tema selanjutnya.
Dua tema dengan banyak kisah yang terpikir di benak mereka membuat kami tak menyadari waktu sudah hampir isya. Adzan isya sebentar lagi berkumandang...
Salah satu ucapan mereka yang membuat hatiku serasa di keleketek dengan rasa haru adalah saat mereka mengatakan, "terima kasih karena tidak menyerah dan lelah menemani dan membimbing kami !!!"
"Ummi memiliki banyak kekurangan dan kelemahan, ummi juga sering alpa dan khilaf. Ummi minta maaf jika kelemahan dan kekurangan ummi membuat kalian terluka. Dan selalulah ingatkan ummi dengan cara yang baik jika ummi berbuat salah. Terima kasih selalu mencintai ummi." saya tidak tahu kalimat terbaik seperti apa yang seharusnya saya ucapkan sebagai jawaban ucapan terima kasih mereka.
Saya tidak tahu apakah cara saya menjawab sudah tepat atau tidak... Ini ikhtiar saya, semoga Allah Ridho.
Ikhtiar untuk apa? Salah satunya untuk saling mengingatkan dengan cara yang baik.
Cara yang baik itu bukan sekedar versi kita. Kata salah satu ustadz yang memberi taushiah waktu tabligh akbar di panyusuhan, "lemah lembut ada waktunya. Keras atau tegas juga ada waktunya."
Mengingatkan dengan cara yang baik bukan berarti harus selalu dengan cara lembut, tapi ada saatnya harus dengan penuh ketegasan.
Sedikit catatan ba'da mengaji malam ini.
Ini salah satu jejak yang ummi saksikan, Nak... Jejakmu ananda #umar_11year #aufa_9year #olin_6year
Catatan ini di tulis di Tasikmalaya,22 maret 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar