Senin, 01 Februari 2021

Jejak Cinta Yang Tertinggal (bagian 18)

"Bibi itu saudara kesayangan Apa."

" Uwa itu saudara kesayangan Apa."

Semua keponakan Apa beranggapan bahwa Ibu atau Ayahnya adalah saudara kesayangan Apa. Yang ini beranggapan Ibu nya lebih diperhatikan oleh Apa, yang lain juga merasa justru orang tua mereka yang lebih Apa sayangi dan perhatikan. Bukannya saling iri karena merasa perhatian untuk yang lain lebih besar tetapi justru sebaliknya beranggapan bahwa kasih yang di terima jauh lebih besar dari yang lainnya, bahwa perhatian yang di terima justru lebih besar dari perhatian untuk yang lain.

Semua saudaranya menerima dan mendapat kasih yang seimbang dari beliau, itulah yang membuat mereka memiliki anggapan bahwa kasih yang mereka terima paling besar di banding yang lain.

Beliau sangat memperhatikan saudara-saudaranya terutama saudara perempuannya. Saya pernah berpikir kalau perhatian Apa untuk saudara-saudaranya itu berlebihan apalagi perhatiannya itu juga melibatkan kami, beliau membiasakan kami untuk memberi perhatian yang sama seperti yang beliau lakukan. Berlaku yang sama seperti yang beliau lakukan. 

Beliau tidak membiarkan saudarinya kesulitan sendirian, setiap kali mendapat kabar kesulitannya maka beliau akan dengan sigap turun tangan membantu semampunya terutama dalam permasalahan ekonomi. 

Saat-saat itu saya merasa perhatian Apa itu berlebihan, saya pikir setiap orang meski bersaudara tetapi jika sudah menikah maka mereka memiliki tanggung jawab sendiri-sendiri dan tidak perlu memikirkan atau ikut memikirkan yang lainnya. Cukup fokus pada keluarganya sendiri karena setiap orang memiliki beban hidupnya sendiri. Itu pernah terbersit di benak saya sampai di kemudian hari dalam suatu kajian ar Riyadhus shaalihin ustadz menjelaskan tentang wasiat yang dibebankan bagi saudara laki-laki yakni berbuat baik kepada saudari perempuannya apalagi saudari perempuan yang suaminya telah tiada dan memiliki anak-anak yatim dalam tanggungannya, 

Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

 إِنِّيْ أُحَرِّجُ عَلَيْكُمْ حَقَّ الضَّعِيْفَيْنِ: اَلْيَتِيْمِ وَالْمَرْأَةِ. 

“Sesungguhnya aku mengkhawatirkan hak dua orang yang lemah atas kalian: anak yatim dan wanita.”


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh