Selasa, 23 Maret 2021

Catatan Menjelang Akhir Maret (bagian 1)

         Ini hari kesekian setelah kembali menjalani hari-hari dalam bisu dan hening kamar. Hari ini saya masih disini, tetapi kini tanpa kekalutan seperti sebelumnya. Tanpa denyut kesunyian yang membuat rinai menderas hebat, atau gemerisik hati dalam ketakutan. Tidak, hari ini saya sudah lebih siap dengan kondisi yang masih sering tiba-tiba terjadi ini.

       Belum ada yang berubah secara signifikan, tubuh ini masih belum terbiasa menjejakkan langkah. Ingatan ini juga masih terbatas dalam beberapa hal, saya kesulitan berjalan tanpa lalanggeongan dan juga kesulitan untuk berkonsentrasi sedangkan ada beberapa naskah yang harus diselesaikan. Ya, saya harus menunaikan yang sudah di azzamkan, salah satunya menunaikan satu cerpen untuk proyek antologi.

        Saya belum pernah menulis fiksi, semua tulisan saya berdasar kisah yang benar-benar, "it is me."; kejadian, perasaan, pengalaman, pemikiran dan harapan. See, bahkan kaidah-kaidah kepenulisan yang baik dan benar pun di tabrak tanpa ampun tapi tetap dengan PeDe nya mempublikasikan tulisan lalu berikrar untuk membuat buku solo dan lebih banyak antologi. 

        MasyaAllah, apakah ini PeDe yang kurang tepat?

        I don't think so. Saya tidak perlu memikirkan tepat atau tidaknya posisi PeDe ini. Yang harus dan perlu saya lakukan adalah tetap menulis selama nafas ini masih berada pada tempatnya.

        Sempat terpikir khawatir di anggap tulisan sampah atau semacamnya, tetapi pikiran itu tidak lama. Saya buru-buru menepisnya karena pikiran seperti itulah yang justru menjadi sampah yang harus segera saya enyahkan. Boleh jadi akan ada yang berpikir catatan seperti ini tidak berguna, tapi saya meyakini akan ada yang merasa termotivasi dan mengambil ibrah dari catatan kecil ini. Jadi daripada sibuk dengan kekhawatiran yang tak perlu, lebih baik menyibukkan diri untuk meluruskan niat dengan tetap beramal. lalu biarkan Allah yang mengatur akhirnya.

        Well, kembali ke maksud awal catatan ini di tulis disini. But wait, memang maksud tulisannya apa sih? Hmm.. oh ya, saya harus scroll dulu ke atas untuk mengingat kembali ari saya teh lagi nulis apa. Sebentar saya scroll dulu yaa..

        Sepertinya ini tulisan tanpa tema alias tulisan suka-suka, sepertinya saya tetap harus membuat tema untuk tulisan ini. Baiklah, saya akan memasukkannya ke dalam, label catatan harian. Ada banyak kata yang ingin dituliskan, tetapi seperti saya katakan di awal tulisan, memori saya sedang agak sulit untuk di ajak sinkron. Loadingnya sedang agak lama, kalaupun dipaksakan maka siap-siap deh keringat dingin mengucur deras, tubuh kembali limbung, ujung tangan dan kaki terasa dingin, sesak dan semua gejala sakit lainnya berdatangan tanpa henti. Ini bukan sounding yaa, ini hanya kebiasaan yang coba saya tuliskan sebagai bagian jejak di sini.

        Saya memaksa diri saya sendiri untuk menulis minimal satu catatan perhari dan memostingnya disini. Bulan ini sudah tanggal 23 tapi baru ada 14 tulisan. 

       "itu karena aku sakit." ini bukan alasan yang tepat, maksudnya ini bukan untuk alasan. Sakit bukan alasan, toh selama menulis di hari-hari sebelumnya pun kondisi saya sedang dalam keadaan sakit. Tidak ada yang berubah, semuanya tetap sama. Kalaupun ada yang berubah hanya saat ini saya kesulitan membuka ingatan apalagi beerimajinasi untuk bahan cerpen.

      By the way tentang cerpen, apa saya mundur saja ya? But no, mundur atau menyerah itu hanya akan membuat luka dan saya tidak suka menghadirkan luka saat saya masih bisa membuat pilihan untuk bahagia.

       Bahagia? apa hubungannya? ya ada atuh. Menulis membuat saya bahagia. Saya senang saat menulis, seperti menemukan keseluruhan diri saya dan saya menyukai aktivitas ini. Seperti apapun hasil tulisannya, saya hanya sangat menyukai prosesnya. 

        Saya juga senang saat berjuang mewujudkan sesuatu yang sudah diikrarkan. Perjuangan seperti ini membuat saya merasa bahwa saya benar-benar ada dan hidup. Ini perasaan yang membuat saya merasa semakin bersemangat menunaikan segala yang sudah diazzamkan.

        Mata saya sudah mengantuk, saya akan lanjutkan catatan ini besok sambil menulis cerpen insyaAllah.


Balananjeur, 23 Maret 2021


bersambung ke bagian 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh