Sebulan yang lalu saya membuka sesi 'if you have a questions to ask to me' melalui WA story, dan seperti yang sudah saya janjikan, saya akan mengupload jawabannya melalui podcast namun sebelum itu di post dulu di blog sebagai jurnal harian; jejak dan pengingat. Juga sebagai obat, hee.. kadang pas dapat pertanyaan terutama yang berkaitan dengan hati teh bisa langsung introspeksi, bertanya lebih jauh ke dalam hati sambil berusaha mengenal diri sendiri dengan lebih baik.
Well here it is the first question yang berhasil menarik perhatian saya. Ini akan sangat private, awalnya saya berniat menyembunyikan pertanyaan ini dan tidak mengupload jawabannya 😅 Tapi berhubung sudah janji dan salah satu ciri seorang Muslim itu adalah menepati janji, so nggak mau donk dapat cap munafik gara-gara tidak menunaikan janji. Hee, intinya sih saya hanya ingin jadi Muslimah yang benar.
"Itu saja?" bukan, ada alasan lain yang mendasari pertanyaan ini saya simpan di list pertama untuk saya jawab. Semoga menjadi ibrah dan dapat di ambil saripati manfaatnya ya sahabat 😍.
"Teh De pernah merasa kesal sama orang?"
Awalnya pertanyaan ini saya respon dengan pertanyaan balik, "Kalau teteh sendiri bagaimana?" Namun sahabat saya ini sangat pintar hingga jawaban yang keluar membuat saya terdiam, "Teh Dede kan buka sesi Question to teteh, bukan question for Us."Sambil menyelipkan emot ketawanya yang khas.
Ah, dia selalu tahu cara membuat saya diam 😂, dan menurut pengakuannya, dia sudah lama penasaran dengan hal itu. Jadi pas ada sesi question teh langsung ingat dan terkliklah pertanyaan itu.
Muqoddimah selalu mengalahkan isi, yeah that is me. But here it is jawabannya, "Pernah atuh, saya kan manusia hidup."
"Jangan jawab langsung! Teh De kan janji jawab di podcast sama blog, nanti jawabnya di sana saja dan saya yakin teh De faham donk kalau saya berharap jawaban lebih dari sekedar pernah atau tidak." see, ada yang sedang berusaha mencari tahu lebih dalam, hahaha.. so' penting banget ya 😅😇.
Sahabat fillah yang insyaAllah dirahmati Allah..
Ada saat tertentu yang membuat saya merasa kesel banget. Saya tidak tahu kenapa, tepatnya belum tahu kenapa. Yang saya ingat, saat itu saya merasa ingin cepat-cepat pergi dan berlalu dari sana tapi sayangnya tidak bisa. Bukan tidak bisa sih, tapi belum memiliki keberanian untuk menjaga diri dalam kondisi itu yang membuat saya hanya duduk dan menerima toxic yang akhirnya membuat saya terluka.
Hey, mungkin saja itu hanya perasaanmu sendiri!
Ya, mungkin saja, saya sendiri pernah beranggapan demikian sampai beberapa orang mengingatkan bahwa saya berada dalam posisi dan kondisi tidak nyaman, menurut mereka sih harusnya saya merasa tidak nyaman dengan kondisi itu. Jadi ternyata, itu bukan hanya perasaan saya dan jujur saja saya cukup terluka mengetahui fakta bahwa semua yang ikut menyaksikan berpendapat hal yang sama.
Bagaimana saya bisa tahu pendapat mereka? Saya tidak bertanya atau mencari tahu, tapi beberapa pelukan hangat datang tiba-tiba dan meminta untuk bersabar atau sebuah tanya, "Dede teu kunanaon dikitu keun?" membuat saya sadar bahwa saya memang berada di tempat yang tidak seharusnya.
Oh ok, seharusnya saya bangkit dan menghindari saja, tapi alih-alih pergi justru memilih duduk menyimak sampai mana endingnya. Memilih untuk menguatkan dan mendidik hati agar tidak babarian. Saya pikir pilihan saya sudah tepat, tapi saya mulai berubah pikiran, sekarang saya akan memilih untuk menghindar tak peduli apa dan bagaimana nantinya, saya akan pergi dan menghindar untuk menjaga hati dari sesuatu yang membuatnya tidak nyaman.
Pernah kesal sama orang? Ya pernah dan dalam kondisi yang saya ceritakan di atas.
Belum menjawab rasa penasaran kaan? hee..
Balananjeur, 13 April 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar