Senin, 26 April 2021

Yang Terserak (1)

Rabu, 9 Ramadhan 1442 H/21 April 2021M


[21/4 04.00] Dia selalu langsung bangun sambil mengatakan, "oke. Ummi, apa yang bisa de olin bantu?" MasyaAllah dengan ucapan seperti itu saja membuat ummi semangat menahan kantuk atau apapun untuk menyiapkan sahur 🀭. 'Alaa kulli haal, kata ustadzah Euis Sufi oge seorang ibu mah diciptakan dengan design yang siap menanggung letih, atau apapun dalam mendampingi anak-anaknya. Jadi episode ngantuk atau letih saat menyiapkan sahur mah bukan masalah besar apalagi selama ini kan sudah ditarbiyah semasa masa menyusui yang hampir tiap hari harus begadang sampai mata kayak mata panda 😍. MasyaAllah, saya sering membayangkan bagaimana Mamah dulu bangun sendirian dan kami (anak-anaknya) tidak membantu. Seorang wanita ketika tlah bertransformasi menjadi istri, sejak saat itulah dia tidak selalu menjadi orang yang pertama bangun. Sejak saat itu dia menjadi orang yang tidak akan pernah merasai empuk bantal dan hangat selimut diwaktu sahur. Dia menjadi seseorang yang selalu terjaga di sepertiga terakhir waktu malamnya. Sudah siap jd ibu?

**********

[21/4 04.21] Minum seduhan kayu secang teh bikin perut adem pisan, biasanya saya campur sedikit kayu manis untuk menguatkan dinding lambung tapi sekarang cuma secang aja. MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal, setiap ikhtiar Allah simpan sebagai ikhtiar dan tugas kita selanjutnya adalah tak perlu ngotot dengan hasil. Hasilnya mah kita pasrahkan bagaimana baiknya menurut Allah, berlapang dada atas apapun pilihanNya buat kita dan tetap ikhtiar semampu kita. Kita butuh ikhtiar, butuh usaha, kita butuh itu.. Semoga semua itu kelak menjadi hujjah dihadapan Allah. 'Alaa kulli haal jazakillah khairan katsiran pada Bu Dewi Ummi Syahdan atas secangnya, MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal 🌺🌻🌹🌷🌺🌻🌹🌷. 

**********

[21/4 05.00] Untuk buka kemarenteh saya beli setengah kg ayam seharga 20rb rupiah, sebungkus tahu atah 5000 rupiah dan tepung bumbu kobe 2000 rupiah juga kecap bango 1000 rupiah. Hmm jadi modalnateh 28rb, bumbu lain dan gas mah sudah ada. Karena anak-anak makannya tidak kabina-bina dan saya juga suka berhemat (trust me, ini cara saya untuk merasa cukup dan supaya tidak habis sebelum waktu gajian selanjutnya tiba 🀭) jadi ayam sama tahu itu saya bagi 2 bagian, buat buka dan sahur. Karena anak-anak suka yang krispy (gen Abi πŸ˜‚) jadi sahur mah ayam sama tahu nya di goreng krispy. Plus lalapan dan sambal untuk memenuhi kebutuhan seratnya. Apa kabar dengan sahur anda, sahabat? #sahurday9

**********

[21/4 06.52] Isolasi dan Sirah Nabawiyah. 

Salah satu hikmah yang didapati puteri kami selama masa isolasi adalah bisa mentafakkuri kembali perjalanan sang Rasul junjungan melalui Shirah Nabawiyah setelah sebelumnya mengikuti perjalanan para tabi'in melalui buku mereka adalah tabi'in dan kisah shahabiyah. 

"Sekarang sedang dihalaman 394 tentang peristiwa Khandaq." Ujarnya lirih melalui sambungan vcall wa beberapa hari yang lalu. 

**********

[21/4 07.01] "MasyaAllah, apa yang teteh rasakan saat membaca setiap detik perjalanan beliau shallallahu 'alaihi wasallam?" Teteh pernah bertanya kenapa umminya suka sekali menanyakan perasaannya dibanding mencari tahu sejauh apa pengetahuannya. Suatu saat dia akan faham alasannya InsyaAllah. 

Sambil menanyakan itu, saya buka juga sirah Nabawiyah yang ada ditangan saya. Sirah Nabawiyah yang teteh baca itu karya syaikh safiyurrahman al Mubarokfury dan yang ada ditangan saya karya syaikh Ramadhan Al-Buthy. 

**********

[21/4 07.13] "MasyaAllah Mi, bikin greget." Dia kadang masih suka bingung kalau diminta menjabarkan perasaan, bahkan saat diminta bercerita atau menceritakan kembali apa yang dia baca pun masih suka kebingungan. 

"Teteh suka baca, tapi teteh nggak bisa bercerita. Mau nulis saja suka bingung apa yang harus teteh tulis." Ceritanya suatu hari. 

"Membaca buku itu seperti nyengcelengan, teh, seperti nabung. Hari ini teteh baca lalu baca dan baca lagi. Suatu hari nanti teteh bisa membuka celengan itu."

**********

[21/4 07.20]  "Jika hari ini teteh merasa belum bisa menceritakan kembali, InsyaAllah suatu hari Allah mudahkan dengan pemahaman teteh untuk mengisahkan kembali kisah-kisah yang teteh baca." Hee.. Katanya ini jurus andalan saya untuk menghadirkan si reading habit 🀭. 

Tapi memang begitulah kenyataannya. Membaca itu seperti menulis. Keduanya bukan hanya tentang hari ini, tapi tentang dan untuk hari esok; hari esok di dunia dan kelak di akhirat.

**********

[21/4 10.15] Memang beda tipis ya pas rambut rontok teh, antara karena sakit atau karena stress. Sama kayak sesak nafas, mual, muntah, kurang konsentrasi dll.. Perlu skreening lagi atau minimal bertanya ke hati, "apa kabarmu, hari ini?" Buat ngidentifikasi kabar hati. 

Mengarungi samudera kehidupan, kita ibarat para pengembara. Eh jadi nyanyi initeh. Semangat menjalani hari Fiisabilillah yaa ummahat shalihah πŸ’ͺπŸ’ͺ

**********

[21/4 18.39] Pernah pingiiiin banget lantainya kayak horang-horang diluar sana yang pakai keramik dari granit bukan granat yaa, atau pakai marmer juga nggak apa-apa. Sampai pikiran/keinginan itu lama-lama kok bikin hidup kayak, "harus seperti itu!", syukur mulai menipis apalagi qonaah surut entah kemana. Merasa kurang karena lantai masih berupa plesteran begitu.. Setelah dievaluasi bertanya pada hati lalu melihat ruang syukur, ruang qonaah, ruang Tawadhu,ruang sabar yang kosong melompong membuat wajah tersungkur dalam isak. Bukan itu yang dicari, bukan itu harapan utama. Akhirnya saya putuskan untuk kembali kuatkan azzam dan berikrar bahwa, "tidak apa-apa masih seperti ini tapi jangan membuat hati sunyi dari syukur dan sabar.. Tidak apa-apa meski rumah belum sepenuhnya rampung yang penting.. Saya hanya ingin anak-anak mendapat pendidikan yang baik, setinggi-tingginya dan sebaik-baiknya. Tidak apa makan seadanya, saya hanya ingin anak-anak merengkuh nikmat syukur dan sabar. #Ramadhan1442Hday9

***********

[21/4 18.52] "Ummi makan yang banyak yaa!" Pesan teteh shalihah sebelum menutup sambungan vcall wa nya. MasyaAllah senang sekali vcall an sambil menanti saat berbuka, serasa mau buka bareng. Jujur saja, saya masih belum bisa mengusap rinai setiap kali waktu sahur atau berbuka tiba, serasa ada ruang kosong yang entah kenapa. Berbincang dengannya sambil menunggu waktu berbuka bahkan sampai kami berbuka membuat saya bersemangat, MasyaAllah saking semangat dan senangnya sampai biidznillah bisa menghabiskan sepiring nasi, atau kurang lebih 10 sendok makan nasi dengan tahu geprek dan leunca hideung yang katanya sih baik buat syaraf mata. MasyaAllah, padahal sudah tahu hati ibu itu sekuat baja tapi tetap saja tidak bisa menahan tangis, namun bisa tiba-tiba cenghar mendengar suara yang dirindukan #bukashaumday9

**********

[21/4 21.07]  Khalifah Umar bin Abdulaziz adalah fakta historis didepan mata orang-orang yang senantiasa meneriakkan kalimat 'sumbang'. Ari kalimat sumbangteh nu kumaha? Besok saya share sekilas kisah dua Umar yang selalu membuat saya kagum ini. Sekarang mah sudah diminta istirahat (baca: naum 🀭). 'Alaa kulli haal, membaca insyaAllah hal yang baik. Tapi, tilawahnya sudah sampai mana?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh