Namun saya tidak ingin mengikuti rasa itu dengan berdiam diri, saya merasa kalau saya akan menyesal jika hanya berdiam diri tak melakukan apa-apa. Maka bismillah, saya berdiri dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Awalnya saya pikir itu lebih baik, tapi semakin hari sakitnya malah bertambah mulai dari kesulitan membalikkan badan apalagi bangun dari tidur atau duduk hingga sesak nafas yang semakin sering. Sekian botol oxycan hanya bisa membantu sementara..
Pemeriksaan medis? Itu sudah dilakukan. Hanya saja mungkin dasarnya saya yang kurang taat aturan 🤭 padahal sudah dikasih tahu untuk seperti ini dan seperti itu. Hmm katanya sih yang harus dilakukan justru menghindari penyebab sakitnya. Awalnya saya tidak tahu penyebabnya apa, namun setelah diberikan informasi lengkap dan menyeluruh terkait kondisi saya keseluruhan, what happened to my body and all about it pokoknamah barulah saya faham apa sih yang selama ini terjadi with my body. Kenapa kalau sakit teh so much bahkan flu saja bisa separah itu.
Kenapa sering memar atau kulit teh tetiba memerah seperti alergi, kenapa tiba-tiba sering merasa nggak connect sampai kepala sakit dan berujung tak sadarkan diri, kenapa sering tiba-tiba menggigil atau pandangan terasa kabur, kenapa tangan tiba-tiba mati rasa dan lain sebagainya.. Finally saya mulai faham (eh etamah berkat penjelasan teh Demia sih, bukan penjelasan dokter.. Hee).
'Alaa kulli haal saya tidak bisa memeriksakan diri lebih jauh ke spesialis imunologi dikarenakan satu dan lain hal, tapi rincian penjelasan teh Demi kok kayak faham banget what happened to me dan sejalan juga dengan sekilas penjelasan dokter tentang penyakit saya. Well saya pun memilih menjaga pola makan dengan menghindari gluten, susu juga gulpas dan semua olahannya. Saya mulai merespon sakit sebagai alarm tubuh untuk berhenti sejenak dari semua aktivitas.
Saya tidak lagi memaksakan diri atau berpikir harus tetap melakukan ini ataupun itu. Saya akan berhenti sejenak saat tubuh saya mengeluarkan sinyal untuk berhenti..
.
.
Oh ya, saya baru menyadari kalau selama ini kulit saya sering tiba-tiba memar setelah mengkonsumsi olahan gluten atau yang mengandung gulpas ataupun susu. Susu sapi tidak kuat dilambung, langsung muntah dan alergi diseluruh tubuh untuk kemudian sesak nafas dan muntah-muntah.
MasyaAllah benarlah ternyata tidak semua yang baik itu tepat bagi semua orang. Hey ini bukan tentang jodoh yaa.. Ada kan yang kita sangka baik tapi belum tentu tepat buat kita, Allah mah maha baik dengan memasangkan kita dengan seseorang yang tepat menurut Allah. Kalau tepat menurut Allah mah artinya baik, so.. Bukan hanya baik menurut pandangan manusia yaa 😁. Eh naha jadi kana jodoh, kan taditeh bukan tentang jodoh 🤦♀️ ok, sepertinya saya mulai kehilangan fokus. Intinya bahkan makanan saja yang sebenarnya baik, belum tentu tepat buat dikonsumsi semua orang. Ada orang yang nggak bisa makan ini atau itu bahkan tak baik saat makan ini ataupun itu, so seperti kata Ustadz Sabiq dalam kajian Riyadush Shalihin sebulan yang lalu bahwa seorang muslim itu tidak melakukan sesuatu yang membahayakan tubuhnya/kesehatannya. Untuk itu makanan apa yang tidak baik untuk tubuh kita, ya jangan dimakan. Menjaga kesehatan diri itu bagian dari Islam.. Hmm saya lupa lagi redaksi tepatnya.
'Alaa kulli haal sahabat fillah rahimakumullah, apa kabar? Lama tak bersua.. Saya harus tetap menepi dari semua media yang berkaitan dengan sinar monitor karena syaraf mata yang kesulitan menerima akibatnya namun jam ini sedang membuat pengecualian karena rindu menyapa..
MasyaAllah tabarokallahu lanaa walakum. Tabarokallahu fiikum jami'an.. Semoga Allah berikan kita semua usia yang penuh keberkahan dan kelak kita kembali kepada-Nya dalam keadaan berserah diri dan khusnul khatimah.
Abdi, Defa S Hidayat.
Mohon Maaf Lahir dan Batin 🙏🏻🙏🏻
Tidak ada komentar:
Posting Komentar