Sahabat, mungkin anda bingung alasannya kenapa padahal saya senang berbagi kisah ataupun bertegur sapa tetapi semua harus dinonaktifkan sementara bahkan buka hp pun memiliki waktu yang singkat, sangat singkat malah, artinya memang tidak boleh lama-lama didepan layar.
Terutama dengan radiasi, saat saya coba menjauhi radiasi, mata saya berangsur membaik, detak jantungpun lebih stabil, teu ratug teuing komo deui nyanyautanmah. Jangan tanya alasan medisnya kenapa karena saya benar-benar tidak tahu. Yang saya tahu, itu yang saya rasakan karena itu memilih menjeda dan menjauhkan diri dari gadget ataupun laptop sampai waktu yang entah kapan alias belum tahu sampai kapan menepi nya. Kalau kondisi tubuh semakin membaik, InsyaAllah bisa kembali bertegur sapa di media yang dinonaktifkan sementara itu.
Nah, sudah terjawab kan alasannya. Hee..
Tetapi saya suka menulis, bagaimana solusinya jika tidak menulis di laptop atau hp? Kembali ke masa-masa menulis by pensil di buku tulis, well itulah yang saya lakukan. Menulis bagi saya adalah suatu kebutuhan, karena itu akan selalu ada cara untuk memenuhinya. InsyaAllah suatu hari kalau kondisinya sudah memungkinkan, tulisan itu akan mampir di beranda ini.
Apa kabar, diriku?
Kondisi saya sangat sangat baik. MasyaAllah Alhamdulillah 'alaa kulli haal, tetapi saya masih harus menghindari hal-hal yang membuat pemulihannya sulit. Hmm, ini hanya self healing bukan kata ahli. Saya hanya mencoba mencari tahu lewat reaksi tubuh saya sendiri.. Oh iya kalau seperti ini terasa nyaman atau tidaknya. Kalau terasa nyaman saya ikuti, kalau tidak saya hentikan sementara.
Sahabat fillah rahimakumullah..
Saya senang karena saat menjeda bisa melakukan beberapa hal yang memang sangat ingin saya lakukan; mengembalikan hafalan, membaca buku, dan masih banyak hal lagi yang sudah di list untuk dikerjakan selama masa menepi. Harusnya sih bedrest, tapi otak saya tidak bisa berhenti memikirkan banyak hal hingga akhirnya laptop dan hp tetap menjadi sarana menumpahkan semua yang mengganjal dikepala. Ada banyak baris kalimat tang yang seolah berdesakan ingin keluar, jemaripun tak kuat menahan untuk merangkaikannya..
Dan berakhirlah saya disini, kembali dengan kantuk yang sangat. Bedrest yang dibutuhkan harusnya benar-benar dilakukan, itu yang dulu saya abaikan.
Alhamdulillah 'alaa kulli haal Allah berikan kesempatan untuk tetap menghirup udara pagi ini, menuliskan ini disini, dan.. Menunaikan hak tubuh dengan tetap berharap menunaikan janji kepada diri untuk menyiapkan perbekalan, bekal pulang ke negeri akhirat kelak.
Balananjeur, 6 Syawal 1442H/18 Mei 2021M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar