Rabu, 09 Juni 2021

Sembilan Belas Tahun Kemudian

Kang,
MasyaAllah engkau dan aku sudah bertambah tua ternyata
Bukan hanya hitungan usia yang berubah, fisik kita sudah banyak berubah..
Cara kita memandang hidup dan setiap permasalahannya,
Cara kita mengelola hati dan menghadapi konsekuensi atas apapun yang kita pilih..
Cara kita memahami situasi dan setiap permasalahan yang terjadi disekitar kita
Kita memikirkan apa, condong pada apa, mudah terbawa perasaan karena apa dan masih banyak hal lainnya yang mulai banyak berubah dari kita...
Engkau dan aku sudah banyak berubah rupanya.
.
Kadang, kita masih sering bersikap kekanak-kanakan dalam beberapa hal
Masih mudah terbawa perasaan karena sesuatu yang kurang bermanfaat
Masih mudah terbawa arus karena beberapa sebab
Lalu kemudian kita bertukar pikiran, merenung dan kembali mencoba memperbaiki diri meski usaha kita untuk berbenah lebih sering bertemu kata 'kurang berhasil'..
.
Kita,
Sudah bertambah tua..
Engkau dan aku sudah sekian puluh tahun diberi kesempatan menghirup udara dunia 
Dan nanti, kita pasti akan kembali padaNya.. Mempertanggungjawabkan amanah hidup yang kita jalani ini..
.
Kang,
Sekian puluh tahun usiamu dan aku
Kira-kira berapa lama waktu yang membuat kita tak menyesal nanti?
Berapa banyak hari yang justru habis dalam kesia-siaan..??
.
Semoga Allah memberkahi usiamu dan usiaku..
Memberkahi usia orang tua kita, anak-anak kita, saudara-saudara kita
Memberkahi usia kaum muslimin.
.
Semoga Allah memudahkan segala urusanmu dan urusan kita serta urusan kaum muslimin di manapun berada !! Kang, 
Hari ini 19 tahun kemudian setelah hari engkau mengucap ijab. Banyak hal yang terjadi selama rentang 19 tahun ini, banyak hal yang berubah dari kita, banyak hal yang juga membuat kita takjub dan bertanya-tanya, "MasyaAllah sudah 19 tahun?"

Aku mengenalmu lebih dari setengah usiaku saat ini, begitupun engkau mengenalku lebih dari yang ku tahu tentang diriku. 
Saat aku menangis memintamu menepi dariku karena kondisiku, engkau justru memelukku erat dan mengatakan akan merawat dan mendampingiku apapun yang terjadi, aku menangis tersedu hari itu.. Tangis haru sekaligus sedih, sungguh bagiku bukan tentang aku tapi bagaimana denganmu.. 

Kang, 
Hari ini 19 tahun kemudian setelah hari aku menangis ingin lari darimu, ah ya hari ijab itu aku memang ingin lari menjauh bukan? 😄 
Hari itu aku dipenuhi rasa takut terutama takut akan kemerdekaanku yang dikekang. Aku yang tak terbiasa 'diatur' khawatir jika tiba-tiba ada yang 'mengatur', aku yang terbiasa mengatakan, "jika aku katakan ini maka harus ini." Ah aku takut tak punya kemerdekaan lagi, tapi ternyata aku salah karena ternyata menjadi istri itu adalah menjadi seseorang yang memiliki kemerdekaan lebih, ingat kan prinsip "wanita selalu benar." Prinsip ini berlaku 'total' saat seorang wanita bermetamorfosa menjadi istri dari seseorang. MasyaAllah 😍. 

Kang, 
Hari ini 19 tahun kemudian, Terima kasih sudah menerimaku tanpa kata tapi, tanpa syarat apalagi desakan untuk berubah menjadi bukan aku. Banyak kulihat orang mendesak istri mereka untuk berubah sesuai tipe ideal mereka, namun engkau justru membuatku menemukan keseluruhan diriku sebagai aku. Itu anugerah yang luar biasa MasyaAllah, karena aku tak perlu merasa menjadi orang lain dan asing dengan diriku sendiri. Terima kasih sudah menggenggam tanganku dan menjadi teman (pendengar) segala curhatanku. Terima kasih bersedia menerima keegoisanku dan tetap mengatakan bahwa aku adalah wanita yang akan selalu kau cintai dan lindungi. 

MasyaAllah, jazakallah khairan katsiran kang @wawanridwan75 . ❤❤❤🌹🌹🌹

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh