Sabtu, 28 Agustus 2021

Sebuah Jejak

 Pas bangun teh, syukur pertama yang terucap, "MasyaAllah Alhamdulillah masih di beri nafas. Ya Allah, bimbing hamba hari ini untuk mengucap, menulis, bersikap, berpikir hanya hal yang Engkau sukai." Setelah semalaman sesak nafas dan tidur hanya hitungan menit. MasyaAllah Alhamdulillah Allah izinkan bertemu hari ini.. Qodarullah tekanan darah belum bisa di kontrol, masih naik. Tapi initeh pengen sasapu di pekarangan, pengen masak di tungku kayu, pengen nyuci juga.. Pengen nulis. Lagi belajar nulis flash fiction.

Kami berdua sedang sama-sama dalam ujian sakit, Alhamdulillah biidznillah jadi bisa kembali menepi disini. 

Pagi ini saya minta dia untuk belajar sendiri disamping saya, saya memberinya beberapa soal untuk dia kerjakan tapi dia mengambil buku paket tetehnya waktu kelas 5 dan mencari soal yang sama untuk dikerjakan juga. 

Saya duduk disampingnya membaca sirah Nabawiyah. Membaca kisah itu tidak pernah mengenal kata usai ataupun tamat. Sesekali membuka hp dan menyimpan jejak disana. 

Saat seusianya, saya menyukai matematika namun lebih suka bahasa Arab, SKI, Fiqh, Aqidah dan Qur'an Hadits, lalu Aufa pun 'ketularan' hal yang sama. Berbeda dengan #olin_10y yang sejak kecil merasa lebih mudah dalam matematika, asyik dengan matematika. Persis kakaknya yang paling besar, kalau nomor 2 justru lebih senang dalam geografi dan astronomi selain bahasa. 

Apa kabar, sahabat? 
Hari ini Balananjeur terasa dingin , semoga semua yang kita usahakan hari ini Allah berkahi dan Ridhai ya sahabat 💕💕

Jadwal belajar Ummi. Hee.. Mencari ilmu mah kan bukan hanya kewajiban anak-anak yang lagi pada sekolah, ummi juga punya kewajiban belajar. Sabtu ini hanya ingin membaca sirah Nabawiyah dan belajar nulis flash fiction, tadi sudah nulis 1 judul langsung dikirim ke Abang buat jadi fresh reader 🤭. Ahad besok ikut webinar RUU PK-S: perspektif psikologi korban dan pelaku kejahatan seksual jam 08.00 bersama Bu Nila. Jam 09.00 bedah buku Journey to the light bersama Bu Uttiek. Seninnya mau fokus bercocok tanam depan rumah dan baca buku plus nulis. Selasa jam 13.00 bedah buku pribadi hebat karya buya hamka bersama ustadz Akmal sjafril, jam 20.00 nya menyimak ustadz Adian Husaini dalam kajian sekolah pemikiran membahas polemik childfree: tinjauan filosofis ajaran islam.

Tetap saja da kalau lihat pensil warna sama buku gambar mah langsung ambil aba-aba buat ngagambar, "Ade, ini kan lagi ngerjain soal?" Saya mengingatkannya. 

"Iya sebentar Mi, de Olin sedang pengen menggambar dulu."

Karena kantuk mulai tak tertahankan, saya pun meminta kakaknya menggantikan saya mendampingi de Olin agar saya bisa tidur dulu sebentar. Biasanya 5 menit cukup. 

Kenapa harus didampingi? Ah itu mah saya aja biar de Olin tahu kami ada buat dia 🤭

Kali ini ternyata saya tidur agak lama, sekitar 30 menit. Katanya efek obat, entahlah. Yang pasti tadi benar-benar mengantuk bahkan sampai ngalanggeong pas mau ke kamar oge. 

"MasyaAllah, bagus pisan Nak." Setelah bangun langsung disodori gambar yang dia buat selama saya tertidur. Sebagai salah satu penikmat (fans) karya gadis kecil ini, saya seneng atuh nya jadi yang pertama melihat hasil karyanya ini. Ibu memang harus berdiri paling depan memberikan sorak sorai tahniah atas apapun prestasi anaknya, bukan? 😍

"Tadi de Olin mau kasih ini ke Ummi, tapi ummi nya tidur. De Olin nggak tega bangunin Ummi." Ucapnya, masih dengan suara datarnya. Tetiba rindu dia melafal dengan suara lembut seperti dulu 😁 setahun ini cara bicaranya mulai berubah, singkat dan tegas. 

"MasyaAllah hatur nuhun de Olin sudah berempati, MasyaAllah sae pisan, geulis. Gambarnya bagus banget, MasyaAllah de Olin anugerah pisan buat Ummi teh, Nak. MasyaAllah."

"Tapi belum diwarnai, mi! Nanti siang mau diwarnai."

Ummahat fillah, 
Anak-anak itu sebenernya suka sekali berkarya ya Umm. Karya apa saja, belajar apa saja, apapun bisa menjadi media belajarnya. MasyaAllah semoga Allah jaga anak-anak kita. 

Balananjeur, 28 Agustus 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh