Jumat, 10 September 2021

Kisah Hari Ini

MasyaAllah sudah lama nggak nulis judul ini, hee.. 
Jam 1 siang ini sulung harus ke kampus untuk membereskan beberapa persyaratan yang diperlukan sebelum mulai perkuliahan pada tanggal 23 an nanti. Hmm bukan mulai kuliah sih, baru mau masa pengenalan. 

Ada teman yang nanya, "teh de, Aa jantenna kuliah di mana?" Alhamdulillah biidznillah Aa memilih kuliah di tasik. Kalau sudah mulai belajar offline InsyaAllah mulai kost meski jarak rumah ke kampus bisa di dugdag. Why? Saya ingin Aa belajar hidup. Nanti saya ceritakan keseluruhan maksudnya di catatan terpisah 😁

"Kalau dekat mah mending dari rumah, kanlumayan uang kostnya bisa buat ini dan itu." Dan banyak masukan yang kami simak yang InsyaAllah bukti cinta untuk Aa dari orang-orang di sekitar, namun kami tetap berpegang pada pilihan untuk mengajarkan Aa hidup 'terpisah' dari kami, bekal untuknya di hari esok. Ini cinta kami untuknya InsyaAllah. 
Umar sudah melalui 2 minggu pembelajaran tatap muka, MasyaAllah dia sangat senang karena bisa belajar di kelas. 

Dia sedang dengan rencana bisnisnya, eh sudah mulai benar-benar menjalankan bisnis yang dia rancang dalam business plan yang dia sampaikan ke sekolah nya. Mungkin karena segan minta modal sama ummi abi dan memang sejak kecil dia terbiasa mengatasi masalah keuangan dengan usahanya sendiri jadi untuk modal awal dia menjual akun gamenya, akun game pertama terjual dengan harga 100rb langsung masuk akun dana nya. Rencananya dia akan menjual yang selanjutnya dan hasilnya buat beli keyboard dll yang dia butuhkan dalam proses pembelajaran kewirausahaannya itu. 

Karena lcd laptopnya sudah nggak bisa dipakai, dia menggunakan monitor lcd bekas yang tadinya sudah hampir masuk rongsokan namun biidznillah berhasil diperbaiki sendiri. 

"Umar belajar di TKJ ya?" Bukan, dia di DPIB 😁

Ahad nanti kami bisa mendengar sapa Aufa kembali, meski komunikasinya lewat vcall wa tapi sebenarnya kita lebih banyak chattingan daripada ngobrol langsung 🤭 sampai Abinya nanya, "Mi, putrinya nelpon kok malah diam-diaman?" 

Saya dan Aufa biasanya tertawa menanggapinya, "sama mi, teman-teman teteh juga pada nanya, kok nggak ngobrol?" MasyaAllah, kami senang saling menatap tapi kalau ngobrol via telpon mah kami sama-sama kurang pandai kecuali kalau ngobrol langsung, bisa sampai larut malam ngobrolin segala macam 🤭 jadilah chat wa menjadi pilihan. 

Apa kabar shalihah kami hari ini? Abinya bilang kalau semalam bermimpi tentang dia, rindu sangat rupanya ayah satu ini, sampai terbawa mimpi dengan putrinya mengatakan, "Abi, Ummi, teteh rindu." Katanya dalam mimpi abinya itu. 

Oh well, saya pun memimpikan hal yang sama 😭. 
Kisah paling romantis di hari ini adalah gadis paling kecil di rumah kami yang membelikan masker buat tetehnya, ada chocholatos dan milkita permen buat ummi dan pelukan sayang disertai tanda hati buat ummi, "de olin sayang ummi dan teteh." Ucapnya pelan, oh rindu sedang menjadi karib kami hari ini rupanya. Bahkan gadis kecil yang jarang nangis inipun terisak dalam rindunya. 

"MasyaAllah shalihah kami, putri shalihah kami, adik shalihahnya teteh ini sedang rindu teteh ya nak." Isaknya seolah melelas gundah kerinduan, MasyaAllah shalihah. 

"De olin juga sayang Abi, aa quthb dan aa umar." Hee dia paling nggak mau kalau dianggap pilih kasih. 

Well, sekian jejak and press release hari ini 😅

Balananjeur, Jum'at, 10 September 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh