Senin, 18 Oktober 2021

Jang

Jang,
Ujang,
Adikku yang menjaga pendengaran, penglihatan dan seluruh anggota tubuhnya dari hal-hal yang haram maupun mubazzir...
Mungkin, ini nangka terakhir di musim sekarang sebelum nanti kembali berbuah lagi di musim selanjutnya...
Hmm .. Harum sekali aromanya...kau tidak pernah melihat pohon nangka ini tumbuh tinggi apalagi sampai mencium aromanya..

Puluhan tahun yang lalu,
Saat kita masih tumbuh dalam dekapan mamah dan apa..
Kita sering sekali berebut buah ini... 
Dan tentu saja kau yang selalu menjadi pemenangnya...
Karena aku... Salah satu putri mamah yang lebih suka mengalah :v

Namun tetap saja, kau berikan sebagian buah nangka yang kau dapat dan ku berikan lagi buah nangka pemberianmu padamu..
Karena aku tidak bisa makan nangka
Karena aku lebih suka melihatmu yang memakan buah nangka itu ..

Tidak impas kan jang... Meski kita sama-sama berbagi, tapi semoga membuat DIA ridho pada kita...

Tidak ada amal yang impas antara manusia, bukan?
Kecuali Alloh yang membuatnya impas...bahkan mungkin sekedar fatamorgana yang hanya memiliki lelah yang ada.. Na'udzubillahi min dzaalik..

Jang,
Kita benar-benar saudara yang aneh yaa?!
Usiaku 2 tahun diatasmu ...tapi kau melindungiku layaknya seorang kakak melindungi adiknya

Kau marah ketika ada yang menggangguku

Kita tidak pernah bertengkar karena tetehmu yang tak tahu cara bertengkar..
Yang kutahu hanya, jika ada sesuatu yang tak kusukai darimu...aku cukup diam saja dan meninggalkanmu
Kemudian dilain waktu ku katakan itu padamu,ketika rasaku tidak seburuk seperti saat aku tak suka..

Aku tak tahu caranya berebut sesuatu dengan pertengkaran...
Yang kutahu hanyalah, aku menyayangi saudara-saudaraku

Aku tak tahu caranya mengadukan ketak sukaanku atas beberapa sikap saudara-saudaraku pada mamah...
Karena yang kutahu hanyalah aku tak ingin mamah sedih dan bingung harus bersikap bagaimana atas kita..

Ujang,
Masih di waktu saat kita bermanja pada mamah di usia yang masih imut..
Kau bermain truk-truk an besar yang apa pesan dari mang ending, kau bermain itu dengan mulut penuh buah nangka...
Kau terlihat lucu adikku sayang...
Aku, si pendiam ini tertawa terpingkal-pingkal melihatmu
Kau awalnya terlihat marah karena ku tertawakan, tapi setelahnya tawamu bahkan lebih berderai di banding aku yang mulai diam ...

Ujang,
Adikku sayang...
Aku bahagia memiliki adik laki2..
Meski aku sudah memiliki 5 kakak laki2, tapi ditambah dengan seorang adik laki-laki yang sholeh sepertimu
Membuatku selalu dengan lantang mengatakan bahwa Maha Benar Allah dengan segala Firmab-Nya . . Fabiayyi aalaairobbikumaa tukadziban. 

Jang, entah tulisan macam apa 
Layak atau tidak untuk kutuangkan disini
Tetehmu ini hanya sedang ingin menulis saja. 

Catatan ini ditulis pada tanggal 19 Oktober 2016 dan ditulis lagi pada hari ini jam 5.23 tanggal 19 Oktober 2021.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hhhh